Martunis: Korban Tsunami Aceh, Anak Angkat CR7 & Bola Eropa

Martunis di acara gala Sporting Lisbon
Sumber :
VIVA.co.id
Timnas Portugal Buka Peluang Raih Medali Olimpiade Rio 2016
- Martunis meretas mimpi tampil di sepakbola Eropa. Bocah Aceh yang sempat menjadi korban tsunami itu kini sudah dewasa dan mengenakan kostum hijau-putih khas Sporting Lisbon.

Aksi Elegan Ronaldo Balas Komentar Miring Mourinho

Rabu 1 Juni 2015 menjadi hari besar buat Martunis. Terombang ambing di tengah laut akibat sapuan ombak besar yang melanda ujung paling utara pulau Sumatera, dia kini berdiri di atas panggung perayaan ulang tahun Sporting.
Mourinho Sebut Aksi Ronaldo di Final Tidak Membantu Portugal


Pada 2004, sebuah tsunami dahsyat menghantam 14 negara yang berada di batas Samudera Hindia. Aceh adalah kawasan paling parah dengan korban jiwa mencapai 170 ribu orang.


Ketika itu, Martunis masih berusia 8 tahun dan dipaksa bertahan nyaris satu bulan di atas sebuah kasur yang mengambang di lautan.


Di atas kasur kecil, Martunis harus menjaga diri sendiri. Hanya makan dari mie kemasan yang ikut terseret ke tengah laut. Setelah 21 hari, persediaan makanan pun habis. Beruntung, seorang wartawan Sky News menemukannya di sebuah kawasan hutan bakau.


Kostum Portugal



Selain kisah survival Martunis, bocah kecil itu menarik perhatian media Portugal karena menggunakan kostum tim nasional Portugal bernomor punggung 10 dengan nama Rui Costa.


"Saya tidak takut sama sekali karena saya masih ingin hidup, dan ketemu dengan keluarga dan juga menjadi seorang pemain sepakbola," tutur Martunis kecil kala itu.


Pada 2005, Martunis mendapat kesempatan langka bertemu dengan skuad Portugal termasuk Deco, Luis Figo, sampai Cristiano Ronaldo.


Kisah Martunis pun berhasil menyentuh hati megabintang Portugal tersebut yang langsung menjadikan dia anak angkat. Keduanya sering bertemu dan terakhir pada 2013 lalu.


Sporting merupakan klub idola Martunis. Kesempatan tampil dengan logo The Lions pun membuatnya bersemangat.


“Aku ingin mewujudkan impian itu. Saya berterima kasih kepada Sporting yang sudah memberikan kesempatan ini,” kata remaja Aceh kelahiran Tibang, 2 Mei 1997, itu di atas panggung.


Sekarang, Martunis pun berhasil masuk ke tim U-19 Sporting Lisbon dan memiliki kesempatan luar biasa mengulangi sukses pahlawan sekaligus ayah angkatnya di lapangan hijau. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya