Sumber :
- REUTERS/Arnd Wiegmann
VIVA.co.id
- Sepp Blatter disorot usai terbongkarnya skandal korupsi FIFA, beberapa hari sebelum dilangsungkannya kongres dan pemilihan presiden untuk 2015-2019. Meski namanya tak masuk dalam daftar tersangka, dia dinilai sebagai pihak yang mesti bertanggung jawab.
Terus-terusan menadapat tekanan, Blatter akhirnya bersedia melepas jabatan sebagai presiden, pada kongres luar biasa, antara Desember 2015 dan Maret 2016. Namun demikian, dia benar-benar tak terima jika dituduh terlibat dalam skandal itu.
Terus-terusan menadapat tekanan, Blatter akhirnya bersedia melepas jabatan sebagai presiden, pada kongres luar biasa, antara Desember 2015 dan Maret 2016. Namun demikian, dia benar-benar tak terima jika dituduh terlibat dalam skandal itu.
"Hati saya bersih. Jika seseorang menuduh saya korup, saya akan bertanya apakah dia benar-benar tahu arti kata itu. Siapapun yang menyebut saya korup harus membuktikannya, tapi tak akan ada yang bisa karena saya tak korup," ucap Blatter.
"Saya terbuka untuk dikoreksi atau dikritik secara positif. Tapi, jika ada yang bilang saya korup karena FIFA korup, saya cuma bisa geleng-geleng. Semua yang mengatakan demikian harusnya dipenjara," sambung pria berusia 79 tahun itu, dilansir
Guardian.
Lebih lanjut, Blatter mengakui kalau hatinya bisa sedikit tenang dengan beribadah kepada Tuhan. Ditambahkannya, hal tersebut bisa mengatasi tekanan dan segala masalah yang menimpa dia, khususnya terkait skandal federasi pimpinannya itu.
"Keyakinan saya memberi kekuatan dalam beberapa pekan terakhir. Saya relijius dan saya punya salib emas yang telah diberkati Paus Fransiskus. Saya yakin satu saat nanti masuk surga. Tapi, saya tak percaya dengan neraka," ucap Blatter.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Hati saya bersih. Jika seseorang menuduh saya korup, saya akan bertanya apakah dia benar-benar tahu arti kata itu. Siapapun yang menyebut saya korup harus membuktikannya, tapi tak akan ada yang bisa karena saya tak korup," ucap Blatter.