Langkah Sempurna Argentina Ciptakan Final Ideal

Para pemain Argentina merayakan gol
Sumber :
  • REUTERS/Andres Stapff
VIVA.co.id –
Langkah Timnas Argentina di Olimpiade Rio 2016 Terhenti
Argentina akhirnya memastikan diri melaju partai puncak Copa America 2015. Tim berjuluk La Albiceleste tersebut meraih tiket final usai menumbangkan Paraguay dengan skor telak 6-1 pada Rabu 1 Juli 2015 pagi WIB.

Argentina Terhindar dari Angkat Koper di Olimpiade 2016

Dalam pertandingan yang berlangsung di Estadio Municipal Alcaldesa Ester Roa Rebolledo, Argentina langsung meraih gol pertam kala laga baru berjalan 15 menit lewat Marco Rojo. Javier Pastore sukses menggandakan kedudukan menjadi 2-0 di menit 27.
Neymar Dukung Messi Balik ke Timnas Argentina


Lucas Barrios memperkecil ketertinggalan Paraguay di menit 43, dan menutup babak pertama dengan skor 1-2.  Memasuki interval kedua, Argentina kian tampil beringas dan terus memperlebar jarak usai Angel Di Maria mencetak 2 gol tambahan.

Sergio Aguero membuat skor menjadi 5-1 di menit 80 lewat gol tandukannya. Selang 3 menit kemudian giliran Gonzalo Higuain yang membobol gawang Paraguay. Pemain Napoli itu sukses menutup pesta gol Argentina dengan skor 6-1.

"Saya sangat senang dengan kemenangan 6-1, dan kesempatan kami main di babak final. Tapi, bila ada hal yang perlu dibenahi, maka saya segera membenahinya,'' kata pelatih timnas Argentina, Tata Martino.


''Permainan kami jauh lebih baik bila dibandingkan laga kontra Kolombia. Tapi, bila melihat bagaimana kami memenangkan bola dan menguasai lapangan, saya rasa masih jauh lebih baik saat kami berhadapan dengan Kolombia,'' lanjutnya di situs resmi Copa America.


Seperti dalam data yang dilansir dari
Opta
, Argentina tercatat sudah mencetak 6 gol atau lebih dalam satu pertandingan Copa America, sebanyak 18 kali sepanjang sejarah. Angka tersebut lebih banyak dari tim manapun (Brasil 14).


Selain itu, kemenangan telak atas Paraguay membuat Argentina menduduki peringkat 2 tim tersubur di Copa America ini (10 gol). Mereka hanya kalah dari lawan di final nanti Chile yang sudah membukukan 13 gol.


Dengan kemenangan ini juga, Argentina berhasil melaju ke final dan akan menantang Chile pada Minggu 5 Juli 2015 dini hari WIB. Mereka juga menjadi tim yang belum terkalahkan sejak babak penyisihan grup.


Ini juga menjadi final ke-5 Copa America sejak fase knockout digunakan pada 1975. Dari 4  final sebelumnya, Argentina menjadi juara pada 1991 dan 1993. Ini adalah final pertama Argentina sejak 2007.


Sejauh ini Argentina sudah 14 kali keluar sebagai juara dan 12 kali mengakhiri turnamen sebagai runner up. Mereka hanya kalah 1 trofi dari Uruguay yang menjadi peraih gelar terbanyak dengan 15 trofi.

Messi dan 22 Tahun Puasa Gelar

Sudah 22 tahun Argentina harus puasa gelar di kompetisi Copa America, terakhir kali juara pada 1993. Kapten timnas Argentina, Lionel Messi, pun sungguh bernafsu untuk bisa merebut gelar turnamen bergengsi negara Amerika Latin tersebut.


Bintang Barcelona itu mengaku sudah siap menghadapi partai final kontra Chile. Messi berharap timnya bisa mengalahkan tim tuan rumah dan bisa membawa pulang trofi juara usai gagal di Piala Dunia 2014 lalu.


"Nanti adalah laga final dan saya penuh dengan harapan. Nanti akan jadi pertandingan yang ketat. Memenangkan Copa akan melengkapi sesuatu yang spektakuler. Saya benar-benar ingin memenangkan sesuatu dengan tim nasional," ujar Messi pada Ole.


Sayangnya, harapan Messi tak sesuai dengan penampilannya pada Copa America 2015 ini. Hanya 1 gol berhasil dicetaknya dalam 5 pertandingan hingga semifinal, meski memberikan andil dalam 5 dari 6  gol Argentina, dan 3 di antaranya lahir berkat assistnya.


"Saya tidak khawatir soal tidak bisa mencetak gol. Kami bermain secara komplet. Kami melakukan apa yang sudah dilakukan di laga sebelumnya. Idenya tetap sama. Kami telah memenuhi tujuan utama yaitu berada di final. Kami sangat semangat untuk bisa merebut gelar juara," kata Messi.


Gerardo Martino juga tak mempermasalahkan mandulnya Messi dalam beberapa laga terakhir, menurutnya assist pun sudah lebih dari cukup. Mantan pelatih Barcelona ini menilai Messi tak butuh mencetak gol untuk membuat timnya bahagia.


"Jika Messi memberikan operan dan berbuah gol maka tak ada masalah," ujar Martino usai laga, seperti dilansir dari situs resmi Copa America.


"Yang terpenting adalah responnya terhadap apa yang diinginkan dalam sebuah pertandingan. Dia tidak membuat saya khawatir. Dia bahagia, dan dia tak punya masalah. Dia tak butuh jadi pencetak gol tim untuk jadi bahagia," lanjut sang pelatih.


Waspadai Tuan Rumah

Gerardo Martino tetap mengusung misi waspada jelang melakoni laga final kontra Chile di Estadio Santiago de Chile. Fokus penuh dan tetap menjaga kewaspadaan tinggi diterapkan Tim Tango, mengingat pencapaian kubu tuan rumah yang mampu melenggang ke final dengan "berbagai cara".


"Kami akan siap melawan tim Chile yang pastinya akan bermain bagus. Mereka memiliki pemain yang bagus dan sudah menjalani proses selama tiga tahun. Sejumlah ide tak akan berubah dan Chile tak akan berubah menghadapi kami," kata Martino, dilansir Soccerway.


"Mereka akan menekan kami sebisa mungkin dan menyerang seperti ketika menghadapi tim lainnya," ungkap pelatih 52 tahun ini.


Ini adalah kali pertama, Chile dan Argentina bentrok di babak final, sejak Copa America menggunakan sistem knockout pada 1975. Pada Copa America 1955, Argentina dan Chile pernah menjadi juara dan runner-up dalam turnamen yang menggunakan sistem setengah kompetisi.


Saat itu, Argentina berhasil menjadi juara setelah memuncaki klasemen dengan 9  poin. Sementara itu, Chile yang menjadi tuan rumah pada 1955 tersebut harus puas berada di posisi ke-2 dengan 7 poin.


Jika ini menjadi final ke-5 bagi Argentina, sementara untuk Chile adalah yang ke-3 kalinya. Sebelumnya, La Roja tampil di final Copa America 1979 dan 1987, dan dua-duanya berakhir dengan kekalahan. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya