Sumber :
- VIVA.co.id / Bobby Andalan
VIVA.co.id
- Mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Agum Gumelar, menyindir sikap yang Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, yang meminta FIFA melakukan pembenahan terlebih dulu sebelum mengamanatkan agar sanksi pembekuan terhadap PSSI dicabut.
Menurut Agum, permintaan Menpora itu terkesan mengada-ada. Dia beralasan, aturan dan pembenahan dalam tubuh FIFA hanya bisa dilakukan oleh federasi sepakbola di tiap negara yang tercatat sebagai anggota mereka.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurut Agum, permintaan Menpora itu terkesan mengada-ada. Dia beralasan, aturan dan pembenahan dalam tubuh FIFA hanya bisa dilakukan oleh federasi sepakbola di tiap negara yang tercatat sebagai anggota mereka.
"FIFA itu anggotanya 209 negara. Dari total itu, cuma satu negara yang melawan statuta FIFA, yaitu Indonesia. Kalau memang mau merubah statuta FIFA itu ya pada kongres mereka, dan itu ada 209 negara yang ikut," tutur Agum kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis 25 Juni 2015.
"Tidak ada menteri dari negara mana pun yang bisa mengubah statuta FIFA. Sengketa ini bukan antara Menpora dengan PSSI, tapi sengketa Menpora dengan statuta FIFA," imbuh dia.
Lebih jauh, mantan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) itu, melihat sikap arogan Menpora yang enggan menerima kedatangan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti, sebagai sebuah kesalahan.
"Saya selalu mengatakan kepada pengurus PSSI sekarang untuk tetap
low profile.
Saya minta mereka datang ke Menpora dan minta maaf kalau telah melakukan sikap yang tidak berkenan. Tapi yang terjadi mereka tidak diterima," tegas Agum.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"FIFA itu anggotanya 209 negara. Dari total itu, cuma satu negara yang melawan statuta FIFA, yaitu Indonesia. Kalau memang mau merubah statuta FIFA itu ya pada kongres mereka, dan itu ada 209 negara yang ikut," tutur Agum kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis 25 Juni 2015.
