Exco PSSI Tuding Pemerintah Sengaja Jegal Langkah Persipura

Suporter Persipura
Sumber :
  • Banjir Ambarita/VIVA.co.id
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, La Siya, menyanggah jika prestasi sepak bola Indonesia terus merosot. Menurutnya, apa yang telah dicapai oleh Persipura Jayapura, seharusnya layak mendapat apreseasi pemerintah.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Menuru La Siya, Persipura Jayapura di tahun 2014 baru saja mengukir sejarah bagi presepakbolaan Indonesia. Yaitu ,sebagai klub Indonesia pertama yang sukses melaju ke semi final Piala AFC 2014.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


Sangat disayangkan, target Persipura menambah sejarah baru bagi sepak bola Tanah Air dengan menjadi klub Indonesia pertama yang menjuarai Piala AFC malah digugurkan oleh pemerintah sendiri. Diawali dengan kasus tidak bisa masuknya tiga pemain asing Paham FA ke Indonesia, lalu dilanjut sanksi FIFA setelah intervensi pemerintah.


"Pada tahun 2015 ini Persipura telah bertekad berprestasi melebihi pancapaian tahun 2014. Setelah keluar sebagai juara di fase grup kiprah ini harus dihentikan dengan sangat menyakitkan karena tim tamu tidak memperoleh visa akibat pembekuan PSSI," ungkap La Siya kepada wartawan.


"Katanya Menpora dan Presiden Joko Widodo mau meningkatkan prestasi sepakbola? Tapi di lain pihak malah menjegal Persipura untuk berprestasi. Pencekalan ini ditenggarai supaya Persipura tidak berprestasi di tingkat internasional. Yaitu untuk pembenaran dalil yang selama ini dikemukakan Menpora dan didukung Presiden. Atau Menpora dengan dukungan penuh Presiden berpendapat bahwa Persipura itu bukan klub sepakbola Indonesia?"


Dilain sisi, La Siya pun heran mengapa Menpora seperti menjatuhkan seluruh beban prestasi sepak bola kepada La Nyalla. Padahal menurutnya, La Nyalla sendiri baru tampil sebagai salah satu pimpinan PSSI pada tahun 2013 yaitu dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI. Dan baru benar-benar memimpin PSSI, setelah terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB-) PSSI, 18 April 2015, di Surabaya.


"Menpora beralasan bahwa prestasi sepakbola Indonesia merosot dan PSSI wajar dibekukan. Pertanyaannya adalah apa benar kemerosotan itu harus ditanggung oleh Ketua PSSI sekarang La Nyalla yg baru menjabat sebagai Wakil Ketua sejak  tahun 2013  dan sebagai Ketua sejak 18 April 2015?," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya