Sumber :
VIVA.co.id
- Jatuhnya sanksi dari FIFA ke Indonsia membuat sejumlah Aremania marah. Selain menyayangkan adanya sanksi tersebut, mereka juga meminta pertanggungjawaban dari Presiden Joko Widodo dan Menpora Imam Nahrawi atas jatuhnya sanksi kepada PSSI tersebut.
Sebagai bentuk respons atas kemarahan kepada Presiden dan Menpora, kini muncul seruan untuk melakukan aksi untuk menuntut pertanggungjawaban kepada kedua pihak tersebut melalui pesan singkat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bangkit, Persib Sukses Bungkam Arema FC
Sebagai bentuk respons atas kemarahan kepada Presiden dan Menpora, kini muncul seruan untuk melakukan aksi untuk menuntut pertanggungjawaban kepada kedua pihak tersebut melalui pesan singkat.
Baca Juga :
Raih Kemenangan, Arema Bicara Peluang Juara
“Ketakutan pencinta bola menjadi nyata, sekarang kita dapat sanksi dari FIFA, kita sangat marah," kata Ahmad Gozali, Aremania asal Dinoyo, Sabtu 30 Mei 2015.
Dia menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab atas sanksi yang diterima PSSI dengan mencopot Menpora yang dituding sebagai biang keladi carut-marut sepakbola di tanah air.
“Presiden Jokowi harus mencopot Menpora Imam Nahrawi, ini pemerintah seharusnya membina, bukan malah membinasakan sepakbola,” lanjutnya.
Penyesalan serupa juga dikatakan oleh suporter Arema lainnya, Sukarno. Suporter sekaligus dirijen Aremania di Stadion Kanjuruhan yang kerap disapa Cak No itu menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang mendukung kebijakan Menpora, Imam Nahrawi.
Dirijen yang terpaksa nganggur semenjak kompetisi ISL dihentikan itu pun pasrah dan kecewa dengan sikap pemerintah, penyebab turunnya sanksi FIFA,
“Kalau pemerintah bersikukuh kita mau berbuat apa, yang penting kita terus berdo’a kepada Gusti Allah. Seorang pejabat seharusnya memberi lapangan pekerjaan bukan malah mematikan kebutuhan orang-orang kecil,” harap Cak No.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Ketakutan pencinta bola menjadi nyata, sekarang kita dapat sanksi dari FIFA, kita sangat marah," kata Ahmad Gozali, Aremania asal Dinoyo, Sabtu 30 Mei 2015.
