Sumber :
- REUTERS/Alexander Demianchuk
VIVA.co.id
- Tuntutan mundur kepada calon presiden FIFA periode 2015-2019, yang juga merupakan petahana, Sepp Blatter, terus berembus. Hal itu tak terlepas dari penangkapan sejumlah pejabat FIFA oleh Departemen Hukum Amerika Serikat.
Kendati demikian, Blatter menolak mundur dan bakal terus maju demi bisa menjalani periode kelimanya sebagai Presiden FIFA. Meskipun, dia sendiri mengutuk keras segala penyalahgunaan kekuasaan oleh bawahannya di otoritas tertinggi sepakbola dunia itu.
"Ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi, dan merupakan masa-masa sulit bagi FIFA. Tindakan-tindakan individu, jika terbukti, menjadi hal memalukan bagi sepakbola, dan menuntut aksi serta perubahan dari kami semua," kata Blatter dilansir Guardian.
"Bulan-bulan berikutnya tak akan mudah bagi FIFA. Saya yakin, kabar-kabar buruk lainnya akan hadir. Tapi, penting untuk tetap mempercayai organisasi kami. Mari jadikan ini sebagai titik tolak (perubahan)," lanjut pria berusia 79 tahun tersebut.
Menduduki kursi tertinggi kepemimpinan FIFA, Blatter dianggap sebagai salah satu pihak yang mesti bertanggung jawab. Namun, pria kelahiran Visp, Swiss tersebut membela diri dengan alasan, tak semua tindakan bawahannya bisa terawasi oleh dia.
"Banyak orang yang menjadi tanggung jawab saya dan saya tak bisa memonitor semuanya sepanjang waktu. Kami akan kooperatif dengan semua otoritas, untuk meyakinkan bahwa semua yang terlibat akan diungkap dan dihukum," kata Blatter.
Pemilihan presiden FIFA untuk periode 2015-2019 bakal digelar di Zurich, Swiss Jumat 29 Mei 2015 waktu setempat, bertepatan dengan Kongres ke-46 FIFA. Blatter akan bertarung dengan kandidat lainnya, yaitu pangeran Ali Bin Al Hussein.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Bulan-bulan berikutnya tak akan mudah bagi FIFA. Saya yakin, kabar-kabar buruk lainnya akan hadir. Tapi, penting untuk tetap mempercayai organisasi kami. Mari jadikan ini sebagai titik tolak (perubahan)," lanjut pria berusia 79 tahun tersebut.