Persipura Tak Puas Dengar Jawaban BOPI soal AFC Cup

Suporter Persipura
Sumber :
  • Banjir Ambarita/VIVA.co.id
VIVA.co.id
Soal Jadi Pembalap Cadangan Manor, Kemenpora: Terserah Rio
-
Media officer
Kisah Pahit Rio Haryanto di F1
Persipura Jayapura, Ridwan Bento, tidak puas dengan jawaban yang mereka terima dari perwakilan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Hal itu diungkapkannya usai mengadakan audiensi di Media Center
Kemenpora Kecewa Manor Putus Kontrak Rio Haryanto
Kemenpora, Kamis 28 Mei 2015, terkait adanya masalah dalam menggelar pertandingan AFC Cup 2015 antara Persipura melawan Pahang FA.

Menurut dia, permasalahan ini tidak akan terjadi jika Menpora Imam Nahrawi tidak mengeluarkan surat keputusan pembekuan terhadap PSSI. Karena, menurut pengalaman menyelenggarakan pertandingan AFC Cup, Persipura tidak pernah mengalami masalah seperti yang saat ini terjadi.


Audiensi yang berjalan kurang lebih selama 2 jam 30 menit itu berlangsung dengan cukup tegang. Baik BOPI maupun Persipura sama-sama memiliki kebenaran versi masing-masing. Alhasil, audiensi tersebut tidak menghasilkan keputusan final yang memuaskan.


"Saya tidak puas. Harusnya yang bertanggung jawab itu menpora, karena bagi kami yang jadi sumber permasalahan ini ialah SK (pembekuan PSSI)," ujar Ridwan kepada wartawan usai pertemuan.


"Selama bertahun-tahun kami gelar pertandingan AFC, ini adalah kejadian pertama. Ada
impact
dari SK pembekuan itu. Selama ini kan sebelum ada SK aman-aman saja," kata dia.


Lebih jauh, Ridwan menilai apa yang dilakukan menpora kini merupakan gambaran dari inkonsistensinya sebagai pengambil kebijakan. Alasannya, setelah melakukan pembekuan kepada PSSI dan membuat Tim Transisi, seharusnya menpora sudah tahu tugas-tugas apa saja yang akan dilimpahkan kepada tim bentukannya itu.


Karena selama ini, pengurusan izin visa kepada tim tamu dari luar negeri biasanya diurus oleh PSSI. Namun, karena adanya SK Menpora, maka ketika PSSI akan mengurus perizinan ke pihak Imigrasi pada 21 Mei lalu menjadi terhambat.


"Menpora sudah inkonsisten dengan SK-nya. Membentuk Tim Transisi untuk mengambil alih pekerjaan PSSI, tetapi ketika PSSI sudah tidak bisa bekerja, mereka tidak menyuruh Tim Transisi untuk mengerjakan itu," ujar Ridwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya