PSSI: FIFA Sudah Siapkan Sanksi untuk Indonesia

Logo di markas FIFA
Sumber :
  • Eurosport
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Kisruh PSSI-Kemenpora mulai memasuki fase kritis. Batas waktu yang ditetapkan oleh FIFA, Jumat 29 Maret 2015, semakin dekat.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Pihak PSSI pun semakin was-was. Mereka khawatir sanksi FIFA jatuh jika tak ada perubahan dalam kisruh sepakbola nasional saat ini.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan, membeberkan sudah menerima perkembangan terbaru dari delegasi yang saat ini sedang berada di markas FIFA, Zurich, Swiss. Erwin menyebut, pihak FIFA sudah menyiapkan rancangan (draft) sanksi kepada Indonesia.


"Perkembangan dari Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, seperti itu (sanksi sudah disiapkan). Mereka meminta SK Pembekuan bisa dicabut. Kalau itu terlaksana sebelum 29 Mei, kita terhindar dari sanksi. Jika tidak, 30 Mei kita disanksi," kata Erwin saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan DPD RI, di Ruang Rapat Komite III, Jakarta, Rabu 27 Mei 2015.


Erwin menyatakan delegasi PSSI sudah menemui beberapa petinggi FIFA. Dalam pertemuan tersebut, La Nyalla, Hinca Pandjaitan (Wakil Ketua Umum), dan Azwan Karim (Sekretaris Jenderal), disebut Erwin, sudah menyampaikan beberapa opsi terkait penyelesaian kisruh sepakbola nasional.


Salah satu opsi yang dikemukakan adalah penundaan batas waktu penyelesaian konflik antara PSSI dengan Kemenpora. Namun, opsi ini, dijelaskan pria asal Samarinda tersebut, tak diterima oleh FIFA. "Itu (opsi perpanjangan batas waktu) yang diusahakan oleh delegasi kami. Mereka saat ini sedang berupaya keras bernegosiasi dengan FIFA agar sanksinya tak jatuh," tutur Erwin.


"Satu lagi, hasil putusan sela dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) tak bisa menjadi dasar kuat FIFA menghindarkan Indonesia dari sanksi. Mereka melihat implementasinya. Masalah PTUN kan masih ada sidang lagi dan prosesnya lama."


Pada Senin 25 Mei 2015, sebenarnya sudah ada titik terang mengenai penyelesaian kisruh sepakbola nasional. Ketika itu, usai bertemu dengan Hinca, Ketua KOI Rita Subowo, dan Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, meminta agar PSSI diaktifkan kembali. Dia juga mendesak Menpora Imam Nahrawi merevisi SK Pembekuan yang telah dikeluarkan.


Namun, hingga sekarang, revisi SK Pembekuan belum juga diterbitkan. Imam mengaku masih harus mengkaji lebih dalam SK Pembekuan PSSI karena berkaitan dengan putusan sela dari PTUN.


"Andai direvisi, kami harus lihat dulu. Masih intervensi atau tidak. Ada poin yang krusial terkait Tim Transisi dan Kongres ulang. Nah, hal yang semacam ini termasuk intervensi," tutur Erwin.


"Kuncinya, cabut SK. Jika SK dicabut, Indonesia terhindar sanksi dan pastinya gugatan PTUN akan berpengaruh. Sekarang, apa yang digugat kalau SK-nya dicabut. Kami sudah membuka ruang, mendatangi Menpora berkali-kali," sambung dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya