Saat Nirgelar Madrid Berujung Pemecatan Ancelotti

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti
Sumber :
  • REUTERS/Juan Medina
VIVA.co.id –
Cuma 4 Jam Barcelona Nikmati Puncak Klasemen LaLiga
Menukangi tim sebesar Real Madrid memang memiliki tanggung jawab dan beban yang besar, serta tak ada toleransi sama sekali. Gagal memenuhi ekspetasi klub sama dengan pemecatan, itu yang kini didapat oleh Carlo Ancelotti.

Ronaldo Patahkan Rekor Penalti LaLiga

Datang ke Santiago Bernabeu pada 2013 menggantikan Jose Mourinho, Ancelotti langsung dikontrak hingga 2016. Musim perdananya sebagai pelatih langsung berujung manis, berbagai macam gelar berhasil direngkuhnya.
Hasil Lengkap Sepakbola Semalam, 26 Februari 2017


Antara lain, Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub. Paling spesial adalah trofi Liga Champions dengan predikat La Decima, yakni gelar ke-10 El Real dalam ajang tersebut.

Sayang sekali, performa Madrid pada musim ini tidak terlalu mengkilap. Belum laga beberapa rivalnya, sudah membangun kekuatan baru dan Madrid sendiri harus berjibaku dengan cedera beberapa pemainnya.

Ancelotti pun pernah berdalih bila cedera beberapa pemain andalannya, cukup menggangu timnya dalam perebutan gelar juara. Alhasil, pelatih berusia 55 tahun itu gagal memberikan satu pun gelar untuk El Real di musim ini.


Presiden Madrid, Florentino Perez, tidak menyangkal jika nirgelar musim ini menjadi alasan pelatih asal Italia itu dipecat. Meski dia mengakui, suka dengan kepribadian dan prestasi yang sudah dicapai Ancelotti dalam dua tahun belakangan ini.


"Dia merupakan bagian dari sejarah klub ini karena kami menjuarai trofi Liga Champions ke-10 bersama dia. Tapi di Madrid, ada tuntutan tinggi dan kami butuh dorongan baru," katanya dilansir
Marca.


Sebelum pengumuman pemecatan dikeluarkan, sejumlah pemain Madrid ramai-ramai memberikan dukungan kepada Ancelotti. Termasuk dukungan dari mesin gol Cristiano Ronaldo, dan Perez melihat itu sebagai hal yang wajar.


"Ada ikatan emosional antara pemain dan fans dengan Ancelotti. Sama seperti yang saya rasakan, saya tidak akan membantah itu. Sehingga saya pikir, sikap yang wajar dari para pemain mengekspresikan perasaan mereka," ujar Perez.


"Namun, setelah dua tahun di bawah tekanan tinggi, tim ini membutuhkan dorongan baru sehingga dapat kembali tampil kompetitif di level tertinggi, musim depan," lanjutnya.


Bukan Korban Pertama

Ancelotti bukanlah korban pertama dari “kekejaman” Madrid di bawah rezim Florentino Perez. Sejarah mencatat bila Perez yang sudah dua periode menjabat Presiden Madrid telah delapan kali memecat pelatih yang dinilai gagal penuhi target yang diberikan oleh klub.


Sebagaimana yang dilaporkan Marca, sebelum Ancelotti ada  Vicente Del Bosque, Carlos Queiroz, Camacho, Garcia Remon, Luxemborgo, Lopez Caro, Manuel Pellegrini dan Jose Mourinho. Perez memang menerapkan target tinggi bagi setiap pelatih Los Blancos.


Mereka dituntut meraih satu gelar juara dalam semusim jika ingin bertahan, dan itu diimbangi dengan perekrutan sejumlah pemain bintang.  Namun, Ancelotti hanya bisa memberikan ucapan terima kasih dengan pengalaman yang ia dapat selama melatih Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan.


"Saya akan senang untuk mengingat dua tahun fantastis di Real Madrid. Terima kasih untuk klub, suporter, dan para pemain saya," tulis Ancelotti di akun Twitter miliknya.


Meski gagal memberikan gelar, namun Ancelotti mendapat banyak dukungan baik dari pemain atau pun banyak pihak. Tak ayal, bila Perez mendapat banyak kecaman di dunia maya dan dinilai keliru akan putusannya tersebut.


"Siapa yang bisa melakukan lebih baik dan dihormati seperti Ancelotti? Dia memberikan La Decima serta dicintai pemain. Ini gila,” kicau Junalis BBC, John Bennett.


Kandidat Pelatih Berikutnya

Sebelum putusan pemecatan Ancelotti, nama-nama kandidatnya sudah bermunculan. Tapi kini, nama-nama tersebut kian mantap untuk menduduki kursi kepelatihan Los Blancos di musim mendatang.


Setidaknya ada tiga nama yang paling kuat bisa menjadi suksesor Ancelotti, mereka adalah Rafael Benitez, Zinedine Zidane dan Juergen Klopp. Namun, di antara ketiga tersebut Benitez berada di urutan pertama yang besar kemungkinan akan melatih El Real.


Ini berdasarkan kriteria calon pelatih Madrid berikutnya yang disampaikan Perez  "Saya pikir sebaiknya pelatih berikutnya bisa berbahasa Castilla," kata Perez dikutip
AS.


"Kami akan menganalisis dari segala sudut pandang. Tapi, ini tentu bukan hal yang mudah, karena kami harus yakin bisa melakukan perubahan," sambungnya.


Benitez memang memiliki kedekatan dengan Los Blancos. Pelatih berusia 55 tahun itu pernah bermain untuk tim Castilla Madrid pada medio 1974-1981, kemudian menjadi pelatih Castilla B pada 1986 dan sukses memberikan tiga gelar.


Memasuki periode 1993-1995, pelatih asal Spanyol tersebut berlanjut menjadi pelatih tim B Madrid. Untuk skuat senior Madrid, mantan pelatih Liverpool itu menjadi asisten bagi pelatih Vicente Del Bosque pada musim 1993-1994.


Benitez sendiri memiliki catatan cukup dalam melatih klub, begitu juga dengan Napoli yang sudah dua tahun dibesutnya. Dia membawa I Partenopei juara Coppa Italia 2013-2014 dan Supercoppa Italia 2014.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya