10 Fakta Miris Usai Pembekuan PSSI oleh Menpora

Pertandingan persahabatan antara Timnas U-23 Indonesia dan Malaysia U-23
Sumber :
  • ANTARA/Novrian Arbi
VIVA.co.id
Momen Tegang dan Panik Saat Bus Pawai Timnas U-22 Masuk Terowongan Semanggi
- Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, membekukan PSSI telah menimbulkan gejolak sepakbola nasional. Sejak kebijakan ini diberlakukan Jumat 17 April lalu, berbagai kesulitan mulai dialami pelaku sepakbola, khususnya, pemain, pelatih, ofisial, dan klub.

5 Fakta Marselino Ferdinan, Pemain Timnas yang Lagi Viral

Mulai dari terhentinya kompetisi yang berimbas kepada kondisi keuangan para pemain, pelatih, dan ofisial, hingga kegagalan Persipura Jayapura menjadi tuan rumah babak 16 besar AFC Cup 2015. Keberangkatan Timnas U-23 ke SEA Games 2015 juga terganggu gara-gara munculnya ancaman sanksi FIFA.
5 Fakta Iwan Bule Trending di Twitter Karena Unggahan Situs PSSI


Berikut ini fakta-fakta menyakitkan usai pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi:

1.
Sepakbola Indonesia terancam dikucilkan dari dunia internasional menyusul terbitnya surat FIFA kepada PSSI pada 4 Mei 2015. Dalam surat tersebut, FIFA meminta agar pemerintah melalui Menpora tidak mencampuri organisasi PSSI.


2.
Langkah Menpora meminta kepala-kepala daerah dan kepolisian untuk tidak memberikan pelayanan kepada PSSI maupun PT Liga Indonesia membuat laga-laga lanjutan QNB League tidak bisa digelar sehingga PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga dengan alasan force majeure.


3.
PT Liga Indonesia kemudian menggagas turnamen pramusim bertajuk QNB Champions Cup yang akhirnya gagal karena tidak mendapat restu dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Situasi ini membuat pemain, pelatih, ofisial, dan sejumlah pelaku bisnis, mengalami kerugian.


4.
Pembentukan Tim Transisi semakin memperuncing konflik PSSI dan Menpora. Tim ini seharusnya diisi oleh 19 anggota, namun empat orang memilih mundur sebelum SK dari Menpora diterbitkan.


5.
Sejumlah klub memilih untuk membubarkan diri demi menghindari kerugian yang lebih besar. Para pemain profesional terpaksa menempuh jalur berisiko dengan tampil di pertandingan tarkam (tarikan kampung) untuk mencari pemasukan tambahan.


6.
Produsen replika jersey, atribut, suvenir klub-klub Tanah Air, terancam merugi. Barang yang sudah diproduksi tidak sulit dipasarkan karena terhentinya kompetisi sepakbola Indonesia.


7.
Upaya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Tim Transisi menemui FIFA untuk menjelaskan alasan pembekuan PSSI ditolak. FIFA lewat surat tertanggal 20 Mei 2015 kembali mengingatkan agar pemerintah mencabut sanksi pembekuan terhadap PSSI paling lambat 29 Mei 2015.


8.
Presiden Komite Olimpiade Asia Tenggara (SEAG), Charouck Arirachakaran, meminta agar Timnas U-23 untuk tidak berangkat sebelum ada keputusan pasti dari FIFA. Dikhawatirkan, kedatangan Timnas U-23 ke Singapura justru akan sia-sia jika nanti FIFA menjatuhkan sanksi. Padahal, rencananya Evan Dimas dan kawan-kawan seharusnya bertolak ke Singapura pada 29 Mei 2015 karena sudah harus bertanding pada 2 Juni 2015.


9.
Pertandingan Persipura Jayapura vs Pahang FA di babak 16 besar Piala AFC yang seharusnya digelar 26 Mei 2015 batal. Pahang FA memutuskan kembali ke Malaysia setelah sempat tertahan di bandara akibat visa bagi tiga pemain asingnya tidak diterbitkan. Pihak Imigrasi tidak bersedia lagi memproses pengajuan yang dilakukan PSSI karena sudah dibekukan oleh Menpora.


10.
Turnamen Piala Kemerdekaan yang digagas oleh Tim Transisi masih sebatas wacana. Hingga saat ini belum ada kepastian mengenai jumlah peserta, format pertandingan dan jadwal pertandingan. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya