QNB League Berhenti, Winger Persija Pensiun?

Pemain Persija Jakarta, M. Ilham
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Regina Safri
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Winger Persija Jakarta, Muhammad Ilham, mulai was-was dengan masa depannya sebagai pesepakbola. Terhentinya QNB League dan kompetisi lainnya membuat pemain 34 tahun itu ingin mengakhiri kariernya lebih cepat.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Sebagai pemain profesional, Ilham merasa dirugikan dengan kisruh yang kembali melanda sepakbola Indonesia. Perseteruan PSSI dan Kemenpora yang berimbas pada terhentinya kompetisi di Tanah Air menurutnya bukan hanya mengancam karier para pemain senior, tapi juga pemain muda.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


"Kalau kompetisi berhenti yang rugi pemain. Jangankan kami yang sudah senior, pemain muda paling dirugikan. Mereka tengah berkembang, kasihan. Kami juga hidup dari bola. Situasi sekarang ini membuat pemain menjadi sulit," kata Ilham saat dihubungi VIVA.co.id.


Tak jelasnya kompetisi membuat Ilham berpikir untuk mengakhiri karirnya lebih cepat. Namun, pria 34 tahun itu masih ingin melihat perkembangan kondisi sepakbola nasional dalam setahun ke depan.


"Ada pikiran seperti itu (pensiun). Tapi, saya mau lihat dulu kondisi setahun ke depan seperti apa. Usia saya memang sudah tak muda. Andai masih bisa, saya masih ingin main. Sekarang juga, saya sudah susun rencana, mau apa nanti jika pensiun," ucap Ilham.


Terhentinya kompetisi juga berdampak pada proses pelunasan gaji Persija terhadap para pemainnya. Hingga sekarang, para pemain Macan Kemayoran belum mendapatkan haknya selama hampir empat bulan.


Usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia yang digelar besok di Hotel Borobudur, manajemen Persija baru mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah yang ada. "Kami berharap ada solusi terbaik. Kemenpora dan PSSI bisa berdamai, kompetisi bisa jalan. Kami ini hidup dari bola," tutur mantan pemain Persikota itu.


Kisruh PSSI-Kemenpora belum mereda. Sebaliknya, situasi persepakbolaan Tanah Air semakin tidak menentu setelah Menpora, Imam Nahrawi, tetap membentuk Tim Transisi yang akan mengambil alih peran PSSI.


Keputusan ini membuat upaya rekonsiliasi kian menjauh. FIFA sebelumnya telah mengingatkan agar Indonesia segera mengakhiri permasalahan ini. Dan bila sampai 29 Mei 2015 tidak ada titik terang, maka FIFA akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.


Pada 17 April 2015 lalu, Kemenpora telah lebih dulu mengeluarkan surat pembekuan kepada PSSI. Pembekuan tersebut berdampak pada penyelenggaraan aktivitas PSSI, termasuk kompetisi di Indonesia. 


Klub-klub yang ingin bertanding sulit mendapatkan izin. Padahal, seharusnya kompetisi sudah berjalan kembali pada 25 April 2015 lalu.


PSSI akhirnya menggelar rapat Komite Eksekutif pada 2 Mei 2015. Di rapat tersebut, tercapai kesepakatan bahwa kompetisi QNB League dihentikan karena situasi force majeure. (one)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya