Sumber :
- REUTERS/Valentyn Ogirenko
VIVA.co.id
- Sevilla akan menghadapi Fiorentina di leg 1 semifinal Liga Europa, Kamis 7 Mei 2015 (Jumat dini hari WIB). Sevilla lebih difavoritkan dalam laga yang berlangsung di Ramon Sanchez Pizjuan ini.
Selain berstatus sebagai juara bertahan, performa Los Nervionenses lebih baik dari La Viola. Sevilla hanya berjarak 3 poin dari zona Liga Champions di La Liga. Sementara itu, Fiorentina malah kalah dua kali dari 3 laga terakhir, dan terpaut 11 poin dari zona Liga Champions.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Icardi: Dunia Inter Milan Seperti Runtuh
Selain berstatus sebagai juara bertahan, performa Los Nervionenses lebih baik dari La Viola. Sevilla hanya berjarak 3 poin dari zona Liga Champions di La Liga. Sementara itu, Fiorentina malah kalah dua kali dari 3 laga terakhir, dan terpaut 11 poin dari zona Liga Champions.
Meskipun demikian, pelatih Fiorentina, Vincenzo Montella sama sekali tak gentar. Dia mengambil contoh Juventus, yang sanggup membalikkan prediksi dengan menundukkan Real Madrid di semifinal Liga Champions.
"Sevilla lebih difavoritkan. Itu membuat kami lebih termotivasi," ujar Montella seperti dilansir
Soccerway
.
"Jika kalian bertanya kepada saya mengenai pertandingan tadi malam (Selasa), saya akan mengatakan Juventus akan kalah (dari Real Madrid di Liga Champions)," lanjut pelatih 40 tahun ini.
Laga dini hari nanti menjadi semifinal pertama Fiorentina di kompetisi Eropa sejak Piala UEFA 1989-90. Namun, Montella sama sekali tak gentar dengan kondisi ini.
"Hal yang aneh bagi kami bisa sampai level ini. Namun, kami sangat senang bisa bermain di semifinal. Tak ada tim yang lolos ke semifinal dan tak ingin bermain di final. Itu menjadi tujuan utama kami," ungkap Montella.
"Saat tampil di semifinal, kami harus bermain bagus di kandang dan tandang. Pertandingan pertama itu penting namun tidak menentukan, kecuali ada selisih gol yang besar," tuturnya. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meskipun demikian, pelatih Fiorentina, Vincenzo Montella sama sekali tak gentar. Dia mengambil contoh Juventus, yang sanggup membalikkan prediksi dengan menundukkan Real Madrid di semifinal Liga Champions.
