Temuan Tim 9 Terkait Pengaturan Skor Baru Sebatas Dugaan

PSIS Semarang Vs PSS Sleman
Sumber :
  • Antara
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Setelah empat bulan bekerja, Tim Sembilan, bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, akhirnya melaporkan temuannya terkait kasus pengaturan skor di sepakbola Indonesia. Meski demikian, Tim 9 enggan membebarkannya secara rinci.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Dalam jumpa pers yang digelar di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, siang tadi, Tim Sembilan enggan membeberkan siapa saja pelaku yang sudah teridentifikasi.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


"Dalam siaran pers memang tidak disebut, karena kami menghormati sumber yang dilindungi Undang-undang Perlindungan Saksi. Tetapi dalam laporan yang diserahkan kepada Pak Menteri sudah lengkap beserta rekaman juga," kata anggota Tim 9, Gatot S Dewa Broto kepada wartawan di Media Center Kemenpora, Rabu 6 Mei 2015.


"Yang disebutkan dalam laporan itu juga masih dalam bentuk dugaan-dugaan. Tetapi itu jadi kewajiban pihak Kemenpora untuk menindaklanjutinya," tambah pria yang menjabat sebagai Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora tersebut.


Salah satu anggota Tim 9 lainnya, Imam Prasodjo, mengatakan pengaturan skor hanya bisa dijalankan dengan tata kelola organisasi yang baik. Selama ini, dalam temuan Tim 9, ada beberapa catatan mengenai sistem tata kelola dalam tubuh PSSI yang mesti dibenahi.


"Satu sisi apa itu upaya tentu tidak mungkin snapshoot. Kita ingin ada tata kelola yang baik. Dengan tata kelola yang baik, maka match fixing dan segala macam itu bisa dihindari. Tanpa itu, akan sulit sekali," tutur Imam.


"Sejarah match fixing itu tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga di banyak negara. Tetapi kan tantangannya adalah bagaimana kita bisa memperbaiki tata kelola. Sebenarnya kita tidak perlu terlalu pusing karena banyak mitra kerja yang bisa kita gunakan sebagai rekan untuk mengatasi itu," tambah anggota Tim 9 lainnya, Natalia Soebagjo.


Sementara itu, Koordinator Tim 9, Oegroseno mencontohkan, tata kelola yang mendapat kritik dari Tim 9 dalam hal pengaturan skor ialah kasus sepakbola gajah yang melibatkan PSIS Semarang dan PSS Sleman pada gelaran Divisi Utama musim lalu.


Dia mengkritik proses persidangan Komisi Disiplin yang tidak transparan. Menurutnya, penjatuhan sanksi seumur hidup bagi pelaku sepakbola harusnya memiliki landasan yang kuat dan jelas.


"Hukuman itu kok putusannya seperti itu? Itu kan harusnya melewati suatu persidangan yang fair. Tahu-tahu diputuskan seumur hidup. Lho ini dasarnya apa? Saya secara pribadi bingung, kenapa bisa Herry Kiswanto bisa dihukum seperti itu? Seperti pengedar narkoba saja. Kasih kan dia," ungkap mantan Wakil Kepala Polri tersebut.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya