Pusamania Borneo Minta Kompetisi Dijalankan

Pemain Pusamania Borneo FC
Sumber :
  • Facebook/PBFC
VIVA.co.id
Hantam 10 Pemain Barito Putera, PBFC Tembus Papan Tengah
- Keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk menghentikan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) atau QNB League 2015 terus menuai komentar dari para pelaku sepakbola nasional. Terbaru,
General Manager
Ditinggal Bek Timnas Lebanon, PBFC akan Tetap Kuat
Pusamania Borneo FC, Aidil Fitri, angkat bicara soal keputusan tersebut.

Kehabisan Tiket, PBFC Gagal ke Kandang Perseru Serui
Aidil mengaku cukup terkejut dengan keputusan tersebut. Sebab, menurut Aidil, PSSI tak melibatkan klub-klub peserta kompetisi saat pengambilan keputusan.

"Kalau force majeure untuk meringankan beban klub silakan saja, tapi ini tiba-tiba kompetisi ISL 2015 dihentikan. Ya matilah kami. Kami minta force majeure itu sampai pembicaraan dengan menpora aman, tapi ternyata sekarang diberhentikan. Kalau begitu yang rugi siapa?," kata Aidil saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Manajemen Pesut Etam pun berharap PSSI bisa menganulir keputusannya. Mereka meminta agar roda kompetisi kembali dijalankan. Aidil menyebut pihaknya tak mau ambil pusing terkait konflik yang terjadi antara Kemenpora dan PSSI.

"Yang jelas kami mendesak kompetisi tetap dijalankan. Silakan Anda minta perang-peranglah, yang penting kompetisi tetap berjalan," tutur Aidil.

Sebenarnya, ada opsi untuk menggulirkan kembali kompetisi, yaitu lewat supervisi tim transisi yang akan dibentuk oleh Kemenpora. Opsi seperti ini, dirasa Aidil, sulit dijalankan.

Aidil merasa ragu tim transisi memiliki perangkat pertandingan yang cukup untuk menjalankan kompetisi. "Saya sebenarnya tidak masalah mereka bentuk Tim Transisi. Tapi, apa mereka punya perangkat pertandingan? Kalau tidak punya, kenapa harus ada Tim Transisi? Sempat ada pembicaraan kami gunakan Asprov, tidak bisalah Asprov digunakan," tutur Aidil.

Pada Sabtu 2 Mei 2015, Exco PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi. Alasannya, kompetisi tak bisa dijalankan karena situasi tak biasa atau force majeure.

Pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga tak bisa dihindari dampaknya. Segala macam izin penyelenggaraan pertandingan sulit dikeluarkan lantaran Kemenpora sudah mengirimkan surat kepada kepolisian. Atas dasar pertimbangan ini lah PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya