Persib Minta PSSI Lanjutkan QNB League 2015

Kapten Persib Bandung, Firman Utina, bersama Manajer Umuh Muhtar
Sumber :
  • VIVAnews/Aji YK Putra
VIVA.co.id
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong
-Keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang menghentikan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) atau QNB League 2015 mendapatkan tentangan dari Persib Bandung. Juara ISL musim lalu tersebut meminta agar kompetisi dilanjutkan.

Bus Rombongan Persib Kecelakaan
Exco PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi sebelum waktunya lewat rapat yang digelar di kantor PSSI, Sabtu 2 Mei 2015 lalu. Pihak Exco berpendapat kompetisi berhenti karena situasi force majeure.

Pindah Kandang Dinilai Rugikan Persib
Pembekuan PSSI oleh Kemenpora, ternyata tak dapat dielakkan oleh PSSI. Kebijakan Menpora Imam Nahrawi yang membekukan PSSI membuat kegiatan persepakbolan tanah air sulit digelar.

Sinyalemen mulai tampak saat pihak Kepolisian di seluruh daerah enggan mengeluarkan izin keraaian untuk klub-klub yang bertanding di 25 April 2015 lalu.

Menyikap hal ini, manajer Persib, Umuh Muchtar, mengaku kecewa. Dia menilai keputusan PSSI menghentikan QNB League sangat tidak tepat.

"Saya kira kompetisi dihentikan sangat-sangat merugikan. Tak hanya klub, pemain, dan pelatih, tapi semua pihak. Jadi itu bukan solusi terbaik, justru cenderung menimbulkan masalah baru. Kami berharap kompetisi tetap dilanjutkan. Harus ada solusi atas semua masalah ini," ungkap Umuh.

"Tidak hanya PSSI. Kemenpora dan BOPI pun harus berpikir serta bersikap bijak. Ini mengancam persepakbolaan Indonesia. Apa dan bagaimana jadinya nanti kalau FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia. Siapa yang berani bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab kepada klub yang pastinya dirugikan oleh kondisi ini," sambungnya.

Situasi sepakbola di Indonesia dalam 4 tahun belakangan memang tak stabil. Selain kisruh di federasi, kondisi beberapa klub dapat dikatakan memprihatinkan.

Klub kerap bermasalah pada finansial mereka dan menyebabkan kasus tunggakan gaji pemain muncul di pertengahan musim. Umuh meminta seluruh elemen sepakbola di Indonesia bersama-sama mencari jalan keluar atas masalah ini. Dia meminta klub yang bermasalah agar diberi pengarahan demi bisa keluar dari kesulitan.

"Sekarang bagaimana nasib, pemain, pelatih, dan klub setelah kompetisi dihentikan? Sepak bola itu bukan sekadar urusan mencari tim juara, tapi ini adalah hiburan rakyat. Seharusnya inilah yang dipahami mereka," tegas Umuh.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya