Sumber :
- ANTARA/Fikri Yusuf
VIVA.co.id
- Kubu PBR menyatakan sangat dirugikan dengan keputusan pembatalan laga melawan Arema Cronus. Sebab, tim yang kini bermarkas di Bekasi itu telah banyak mengeluarkan biaya dan tenaga untuk mempersiapkan tim.
Apalagi, sekitar 30 orang yang terdiri dari pemain, pelatih dan Official telah tiba di Malang sejak Kamis 23 April lalu. Atas kerugian tersebut PBR sedang menimbang untuk menempuh upaya hukum.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Tiga Eks Bintang PBR Merapat ke Persib
Apalagi, sekitar 30 orang yang terdiri dari pemain, pelatih dan Official telah tiba di Malang sejak Kamis 23 April lalu. Atas kerugian tersebut PBR sedang menimbang untuk menempuh upaya hukum.
Baca Juga :
Dejan Antonic Girang Bisa Latih Persib
“Keputusan ini nanti akan kami sampaikan ke pemain,” kata Asisten Pelatih PBR Peri Sandria usai jumpa pers di kantor Arema Malang Jumat 24 April 2015. Peri menambahkan, pembatalan ini sangat merugikan timnya.
Saat ini pihaknya sedang berencana untuk segera pulang dari Malang untuk menghemat biaya. “Secepatnya kita pulang karena ini banyak biaya yang keluar, tiket pesawat, hotel, ya secepatnya kita pulang,” katanya.
Menurutnya, PBR tetap berangkat ke Malang setelah Menpora membekukan PSSI lantaran tim itu kawatir terkena Walk Over. PBR terancam berbagai sanksi, mulai dari dianggap kalah, pengurangan poin hingga denda.
“Kita datang kemari karena takut kena WO. Jadi daripada WO kita datang saja kemari. Sekarang ya kita ikuti aturan, karena jika dipaksakan, kawatir ada skorsing,” kata Peri.
Namun, dia tak menampik ada banyak kerugian yang didera oleh tim yang sedang berbenah dan dilanda krisis keuangan itu. Tim pun mulai membicarakan untuk menempuh jalur hukum atas kerugian yang dialami.
Saat ini komunikasi untuk memeja hijaukan pihak yang dianggap bertanggungjawab atas kerugian itu sedang dibicarakan diantara tim peserta ISL. “Yang saya dengar ada percakapan ke arah itu (menempuh jalur hukum), kalau memang semua oke ya kita tempuh jalur hukum,” katanya.
Selain menggalang aspirasi antar peserta ISL, PBR juga masih menunggu hasil pertemuan yang dilakukan oleh PSSI dan Menpora, yang rencananya akan berlangsung pada Senin 27 April 2015. “Kita lihat dulu hasil pertemuan antara PSSI dan Menpora nanti seperti apa,” ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Keputusan ini nanti akan kami sampaikan ke pemain,” kata Asisten Pelatih PBR Peri Sandria usai jumpa pers di kantor Arema Malang Jumat 24 April 2015. Peri menambahkan, pembatalan ini sangat merugikan timnya.
