- VIVA.co.id/Banjir Ambarita
VIVA.co.id - Manajemen Persipura Jayapura akan menempuh jalur hukum bila pembekuan PSSI yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, sampai berdampak buruk bagi timnya. Manajemen juga tidak yakin Tim Transisi yang akan dibentuk oleh Menpora mampu mengelola kompetisi profesional selevel Liga Super Indonesia (ISL).
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Persipura, Rocky Bebena. "Bila FIFA membekukan PSSI, terpaksa kami akan ambil langkah-langkah hukum guna menuntut hak-hak kami sebagai klub," kata Rocky kepada wartawan di Papua, Jumat, 24 April 2015.
Menurut Rocky, pengelolaan liga profesional tidak pernah mudah. Karena itu, dia ragu bila Tim Transisi bentukan Menpora bisa mengambil alih peran PT Liga Indonesia selama ini.
"Jelas itu tidak semudah seperti yang dipikirkan. Membangun sebuah sistem sepakbola profesional di suatu negara butuh proses panjang dan tidak ada yang instan," ujar Rocky.
"Lebih baik Menpora dan PSSI kembali kepada tugas dan fungsinya masing-masing. Jangan saling intervensi, kembali ke jalur masing-masing," bebernya.
Persipura memang sudah mulai merasakan imbas pembekuan PSSI yang dilakukan Menpora. Tim kebanggaan warga Papua itu kesulitan mendapat izin dari pihak kepolisian untuk menggelar lanjutan QNB League melawan Persija Jakarta di Stadion Mandala.
Persipura sebenarnya telah mengantongi izin dari Polda Papua. Namun, terbitnya instruksi larangan dari Mabes Polri terhadap penyelenggaraan pertandingan QNB League di seluruh wilayah Indonesia membuat panpel membatalkan pertandingan ini.
Lihat beritanya pada tautan ini.
(one)