Sumber :
- REUTERS/Tony Gentile
VIVA.co.id
- Penunjukan Massimiliano Allegri sebagai pelatih Juventus pada awal musim 2014/15, sempat memunculkan kontroversi di kalangan fans. Mereka tak rela Allegri melatih Juve karena merupakan mantan arsitek sang seteru, AC Milan.
Tapi, kontroversi itu perlahan sirna seiring prestasi yang diraih Allegri bersama Juve. Pertama, Allegri sukses mengantarkan I Bianconeri memuncaki klasemen sementara Serie A hingga giornata 31 dengan selisih 15 poin dari runner up klasemen, Lazio.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Gila, Ini Format Baru Liga Champions!
Tapi, kontroversi itu perlahan sirna seiring prestasi yang diraih Allegri bersama Juve. Pertama, Allegri sukses mengantarkan I Bianconeri memuncaki klasemen sementara Serie A hingga giornata 31 dengan selisih 15 poin dari runner up klasemen, Lazio.
Kemudian, Allegri juga mampu mengantarkan Juve ke final Coppa Italia. Prestasi terbaru adalah mengakhiri penantian lama Si Nyonya Tua untuk tampil di semifinal Liga Champions.
Ya, pria 47 tahun tersebut sukses mengantarkan Juve bermain di semifinal Liga Champions untuk kali pertama selama 12 tahun terakhir. "Saya sadar kekhawatiran fans di awal musim. Apalagi, yang saya gantikan adalah pelatih yang mampu meraih 3 Scudetto secara beruntun," kata Allegri seperti dilansir
Sport Mediaset
.
"Tak banyak juga pelatih yang menyeberang langsung dari Milan ke Juventus. Saya telah memenangkan Scudetto dan Piala Super. Pekerjaan yang saya lakukan hanya untuk sebuah kemajuan," sambungnya.
Keberhasilan Juve lolos ke semifinal juga menghadirkan prestasi individu bagi Allegri. Ternyata, ini adalah kali pertama Allegri mengantarkan tim asuhannya ke babak semifinal kompetisi antarklub paling elite di Eropa tersebut.
"Tim yang terus bekerja dan berkembang. Hasilnya, kami mencapai semifinal Liga Champions dan final Coppa Italia. Pada dasarnya, saya sangat senang," ujar Allegri. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kemudian, Allegri juga mampu mengantarkan Juve ke final Coppa Italia. Prestasi terbaru adalah mengakhiri penantian lama Si Nyonya Tua untuk tampil di semifinal Liga Champions.
