'Kado Spesial' Ulang Tahun PSSI ke-85

Ketua umum PSSI, La Nyala Mattalitti
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Mungkin tidak banyak yang sadar kalau pada Minggu, 19 April 2015, PSSI telah merayakan ulang tahunnya yang ke-85. Namun, bukan kado manis, malah pil pahit yang harus diterima oleh federasi sepakbola tertinggi di tanah air tersebut.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Ya, PSSI lahir tepatnya pada 1930 di Solo, Jawa Tengah, yang diprakarsai oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Dalam 85 tahun perjalanan hidupnya, langkah PSSI tidak selalu mengesankan. Belakangan, malah, lebih banyak tangis daripada tawa.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


Masalah pengaturan skor di pada era-90an, lalu sepakbola gajah di Piala Tiger, kontroversi narkoba para pemain, sampai terakhir dualisme kompetisi dan federasi adalah sejumlah masalah yang sempat menghantui sepakbola Indonesia.

Di tengah kondisi adem ayem dalam dua tahun terakhir, belakangan sepakbola Indonesia kembali menerima masalah.


Satu hari jelang perayaan ulang tahun ke-85, PSSI malah menerima kabar yang sangat mengejutkan. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengeluarkan surat pembekuan terhadap PSSI yang dinilai membandel karena tidak merespon tiga surat peringatan yang telah dilayangkan sebelumnya.


Surat teguran pertama Menpora kepada PSSI datang pada 8 April 2015, karena PSSI terbukti melakukan pelanggaran terhadap keputusan Ketua Umum BOPI karena mendorong klub yang tidak memperoleh rekomendasi dari BOPI untuk tetap melakukan pertandingan pada 5 April.


Dalam surat itu juga PT Arema Cronus dan PT Mitra Muda Inti Berlian diperintahkan untuk segera melaksanakan keputusan Ketua Umum BOPI tentang rekomendasi penyelenggaran kompetisi ISL 2015, selambat-lambatnya tujuh hari sejak diterima teguran tertulis tersebut.


Setelah diberi teguran dua kali, PSSI akhirnya mengirim surat kepada Kemenpora, yang isinya menjelaskan bahwa PSSI menghentikan sementara ISL 2015 atas hasil rapat Komite Eksekutif tanggal 10 April. Mereka juga menyatakan, permasalahan tersebut akan dibahas lebih lanjut oleh anggota Komite Eksekutif terpilih hasil Kongres Luar Biasa PSSI pada 19 April 2015.


Namun, jawaban tersebut tidak memuaskan Menpora sehingga kembali mengirim surat teguran untuk ketiga kalinya pada 16 April. Karena tidak ada respon dari PSSI, yang sedang sibuk menggelar kongres, Kemenpora pun secara mengejutkan mengeluarkan surat pembekuan PSSI hanya dua hari berselang.


Hal ini tentu saja menjadi kado mengejutkan buat PSSI, yang akhir-akhir ini kondisi kepengurusannya sedang tidak ada masalah. Tidak hanya PSSI, tapi juga klub-klub, pelatih, pemain, sampai para suporter juga dibuat garuk-garuk kepala oleh keputusan tersebut.


Ketua umum PSSI, La Nyala Mattalitti dan Djohar Arifin


PSSI langsung coba melakukan
sowan
dengan pihak Menpora pada Senin, 20 April 2015, usai pergelaran KLB. Namun, pertemuan yang direncanakan antara Ketua Umum PSSI yang baru, La Nyalla Mattalitti, dengan Menpora, Imam Nahrawi, pun batal karena Menteri memilih untuk hadiri acara di Palembang, Sumatera Selatan.


“Selain sebagai alat pemersatu, sepakbola juga diharapkan menularkan nilai-nilai universal di dalamnya yaitu
respect
(saling menghargai),
fair play
(bermain jujur) dan
unity
(kesatuan). PSSI sebagai organisasi yang menaungi sepakbola mempunyai tugas utama yaitu membina dan mengembangkan sepakbola, sehingga PSSI wajib melindungi kepentingan anggotanya,” ujar La Nyalla, seperti dilansir situs resmi PSSI.


“Saya dan semua jajaran anggota Exco PSSI periode masa bakti 2015-2019 bertekad bulat menjaga marwat, harkat dan martabat sepakbola dan siapa pun juga yang akan berusaha merusak sepakbola Indonesia. Tentu, perjuangan ini harus kita tempuh dengan bermacam cara dan akan semakin efektif bila dilakukan dalam suasana persatuan dan kesatuan, karena perpecahan akan menimbulkan kesulitan,” tegasnya.


Kini, tugas pertama PSSI dalam umur barunya ini adalah sesegera mungkin meredam kemungkinan kisruh sepakbola Indonesia jilid II. Di usia yang makin matang, sudah sepatutnya federasi yang usianya bahkan lebih tua dari negara Indonesia itu bersikap dewasa dalam menyelesaikan masalah dengan Menpora.


85 tahun sudah PSSI berdiri di negeri ini. Meski belum ada prestasi yang membanggakan, malah lebih banyak  masalah di luar lapangan, tetapi sepakbola tetaplah hiburan nomor satu yang tak terpisahkan dari rakyat.


Selamat ulang tahun PSSI, semoga di bawah kepengurusan baru bisa menemukan prestasi-prestasi baru yang bisa menjadi pemanis sepakbola Indonesia. Tetap jaya Indonesia, semoga sekarang Garuda bisa terbang ke tingkat dunia! (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya