Kisruh QNB League Makin Pelik, PSSI 'Tantang' Kemenpora

Pertandingan ISL 2015 antara Arema Cronus dan Barito Putera
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A Pitaloka
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Kisruh terkait penyelenggaraan Liga Super Indonesia (ISL) atau QNB League 2015 terus bergulir. Demi menyelesaikan masalah ini, pihak PSSI melalui Komite Sinergi, berniat untuk menggelar pertemuan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?
Kemenpora melalui BOPI mengecam keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia yang tetap menyertakan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus dalam kompetisi ISL. Padahal, kedua klub tersebut tak direkomendasikan oleh BOPI dan Kemenpora. Alasannya, mereka masih terkendala dengan legalitas.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan
Perkembangan selanjutnya, PSSI melalui jajaran Komite Eksekutif (Exco), memutuskan untuk mengistirahatkan ISL sejak 12 April 2015 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan istirahat diambil karena PSSI ingin menemukan jalan keluar terkait polemik ini.

Keputusan PSSI ternyata tak sejalan dengan BOPI. Mereka meminta agar otoritas sepakbola tertinggi Indonesia tersebut melanjutkan kompetisi.

"Kami akan tantang Kemenpora untuk melakukan pertemuan agar semua masalah bisa dibicarakan dan dicari jalan keluarnya. Gelar debat terbuka misalnya," kata salah satu anggota Komite Sinergi, Mahfudin Nigara, saat ditemui di Jakarta, Senin 13 April 2015.

Namun, sejauh ini, pria berkacamata tersebut menyatakan pihaknya belum melayangkan surat resmi kepada Kemenpora untuk menggelar sebuah pertemuan. "Seharusnya, Kemenpora saja yang memanggil kami tanpa surat menyurat. Kemenpora punya hak untuk itu," jelas Nigara.

Polemik terkait penyelenggaraan ISL menjadi semakin pelik. Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, baru-baru ini mengirimkan surat ancaman kepada pihak Kemenpora.

Dalam suratnya, Valcke meminta agar Kemenpora menjauh dari urusan internal PSSI, termasuk dalam penyelenggaraan kompetisi. Jika tidak, skorsing siap dijatuhkan oleh FIFA.

"Kemenpora tidak punya garis koordinasi dengan FIFA. Mereka punya hak penuh untuk mengatur kompetisi sepakbola di seluruh dunia. PSSI akan konsisten terhadap statuta FIFA. Sebuah kerugian besar jika sanksi dari FIFA itu jatuh akan mematikan sepakbola Indonesia," tutur Nigara. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]

Dikalahkan MU, Pemain ManCity Terancam Rugi Rp9,4 Miliar

Singo Edan Dihadang, Aremania Tuntut Menpora Mundur

Petaka Pizjuan Bikin Persaingan Madrid dan Barca Memanas

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya