Skuad Garuda Gagal Mangsa Singa Afrika yang Tengah Kelelahan

Pemain Timnas Indonesia, Cristian Gonzales, saat lawan Kamerun
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Yoga (26 Maret 2015)
VIVA.co.id
Momen Tegang dan Panik Saat Bus Pawai Timnas U-22 Masuk Terowongan Semanggi
- Tim nasional Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan timnas Kamerun dalam laga persahabatan hari Rabu, 25 Maret 2015. Meski kalah, skuad Garuda tampil cukup baik hadapi tim level dunia sehingga boleh diapresiasi.

5 Fakta Marselino Ferdinan, Pemain Timnas yang Lagi Viral

Bermain di Gelora Delta Sidoarjo, Indonesia sebenarnya tampil solid sepanjang 30 menit pertama pertandingan meski Kamerun lebih banyak mendominasi bola dan beberapa kali membahayakan gawang Indonesia.
5 Fakta Iwan Bule Trending di Twitter Karena Unggahan Situs PSSI


Timnas sempat membuat dua peluang lewat umpan Tantan menuju Boaz Solosa, dan juga Cristian Gonzales yang sudah berhadapan dengan kiper. Sayang, gol urung tercipta.

Gawang I Made Wirawan akhirnya bobol juga pada menit ke-30 lewat Vincent Aboubakar. Penyerang Porto itu sukses meneruskan umpan Henri Bedimo dengan sempurna. Skor 1-0 bertahan sampai turun minum.

Pada paruh kedua, Indonesia berusaha menekan kali ini lewat aksi Zulham Zamrun dan Ferdinand Sinaga. Tapi, gol penyeimbang yang ditunggu suporter tuan rumah tidak ada yang tercipta sampai peluit panjang.


Dalam 20 menit akhir laga, stamina pemain Kamerun sebenarnya sudah terkuras akibat mepetnya persiapan. Namun, Indonesia gagal memanfaatkan keadaan karena bermain kurang tenang.


Kalah Tapi Tak Mengecewakan


Ditengah persiapan tim yang sangat minim, melawan tim sekelas Kamerun merupakan suatu kebanggaan tersendiri bisa membawa hasil seperti itu. Karena hanya kalah dengan skor tipis saja.


Usai pertandingan, Asisten pelatih Timnas Indonesia, Widodo Cahyono Putro, memberikan apresiasi kepada pemain karena usaha dan kepercayaan diri mereka melawan timnas yang sudah empat kali menjuarai piala Afrika dan langganan kontestan Piala Dunia dari Benua Afrika itu.


"Saya apresiasi kepada pemain karena sudah bermain dengan maksimal, karena mereka percaya diri," kata Widodo, yang merupakan tangan kanan Benny Dolo, usai laga.


"Kami akan mengevaluasi permainan anak-anak baik itu fisik dan stamina sebelum melawan Myanmar. Karena yang kami lihat fisik pemain sudah baik dan hanya perlu perbaikan," lanjutnya menambahkan.


Pujian juga dilontarkan oleh kubu Kamerun. Pelatih The Indomitable Lions, Volker Finke, mengungkapkan penampilan tuan rumah sempat mengejutkan dirinya.


"Penampilan pemain timnas Indonesia saat ini semakin impresif dan sangat berkembang," jelas pelatih asal Jerman itu, yang menyebut penampilan tim asuhannya masih belum maksimal dalam kemenangan tipis tersebut.


"Kami masih lelah setelah menempuh perjalanan hingga 25 jam-30 jam. Kita cuma sehari datang sebelum pertandingan dan pemain kami sudah bermain maksimal," kata Finke usai laga.


Total Lawan Myanmar


Setelah harapan mencuri poin dari tangan peringkat 49 dunia gagal, maka Indonesia harus berharap bisa menang besar agar dapat poin maksimal saat menghadapi Myanmar dalam laga FIFA matchday, 31 Maret 2015 mendatang.


Saat ini, posisi Myanmar lebih baik tiga peringkat dari Indonesia di rangking FIFA. The White Angels menduduki peringkat 153 sementara Garuda tergolek di posisi 158.


Hal ini membuat peluang Indonesia untuk merebut poin dari tangan Myanmar untuk menaikan peringkat FIFA cukup besar. Selain persiapan kini makin panjang, faktor tuan rumah juga bisa jadi kelebihan tersendiri.


Namun, tim asuhan Radojko Avramovic ini tidak bisa dianggap remeh karena merupakan pasukan yang diisi oleh talenta-talenta muda yang sudah bermain bersama sejak lama.


Penyerang Kyaw Ko Ko masih menjadi ancaman utama. Selain itu ada gelandang Kyi Lin dan Yan Aung Kyaw yang bisa menjadi ancaman buat skuad Indonesia. Permainan serangan balik cepat menjadi ciri khas negara yang pernah jadi runner-up Piala Asia pada 1968 tersebut.


Bagi Indonesia sendiri, pertandingan melawan Myanmar adalah ujian bagi timnas senior yang mulai perlahan melakukan regenerasi. Beberapa nama baru muncul dan wajah-wajah lama tersingkir.


Hasil positif memang belum didapat dalam laga kontra Kamerun, namun potensi untuk menjadi lebih baik masih ada. Sekarang pembuktian terdekat ada di laga kontra Myanmar. Indonesia harus bisa menang demi misi perbaiki gengsi di tingkat dunia.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

Bos Schalke Ingin Selamatkan Karier Khedira

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya