Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Polisi akhirnya menetapkan tiga orang suporter Aston Villa sebagai tersangka atas kerusuhan yang terjadi di Villa Park, Sabtu lalu. Saat itu, Villa menjamu West Bromwich Albion (WBA) pada laga lanjutan babak perempat final Piala FA.
Seperti diketahui, pertandingan ini diwarnai kerusuhan, ketika pendukung tuan rumah menerobos ke tengah lapangan beberapa saat sebelum peluit panjang berbunyi. Saat itu, Villa tengah memimpin dengan skor 2-0.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
LIVE MATCH: Susunan Pemain MU Vs Aston Villa
Seperti diketahui, pertandingan ini diwarnai kerusuhan, ketika pendukung tuan rumah menerobos ke tengah lapangan beberapa saat sebelum peluit panjang berbunyi. Saat itu, Villa tengah memimpin dengan skor 2-0.
Baca Juga :
Eks Striker MU Minta Manajer Aston Villa Dipecat
Ribuan penonton nekat tersebut tak hanya membuat tim lawan ketakutan. Mereka juga sempat terlibat keributan dengan pihak kepolisian yang berusaha membubarkan massa. Banyak kalangan mengecam aksi ini dan menganggapnya sebagai kemunduran dalam dunia sepakbola.
FA telah menyelidiki insiden tersebut. Begeitu juga dengan pihak kepolisian. Pihak kepolisian seperti dilansir
Dailymail.co.uk
, bahkan sempat mengamankan 17 suporter di dalam maupun di luar Villa Park. Dari hasil pemeriksaan, tiga orang langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi West Midlands menyebutkan, ketiga tersangka berusia antara 26 sampai 37 tahun. Satu orang yang teridentifikasi bernama Matthew Fox dari Stourbridge, dituduh melakukan penyerangan terhadap polisi dan diminta hadir pada persidangan, 19 Maret 2015. Tersangka lainnya, diketahui bernama Matthew Owen (37). Dia adalah seorang perancang busana asal Walsall dan didakwa atas penghinaan lewat kata-kata.
Sementara itu, satu tersangka lain hanyalah pengangguran. David Moore (26) dari Birmingham ditangkap, karena melanggar sanksi skorsing yang dijatuhkan kepadanya dan sudah diminta hadir di persidangan hari ini.
Polisi juga mendakwa enam suporter lainnya karena dianggap telah mengganggu ketertiban umum dengan mabuk-mabukan dan berbuat onar. Seorang remaja berusia 16 tahun asal Kingswinford juga mendapat teguran keras atas kata-kata kotor yang terlontar dari mulutnya. (asp)![vivamore="
Baca Juga
:"]
AFC Cup: Robertino 2 Gol, Persipura Gasak Bengaluru
Rekor Buruk Schalke Lawan Madrid Bakal Berlanjut?
Jadwal Siaran Langsung Liga Champions Dini Hari Nanti
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ribuan penonton nekat tersebut tak hanya membuat tim lawan ketakutan. Mereka juga sempat terlibat keributan dengan pihak kepolisian yang berusaha membubarkan massa. Banyak kalangan mengecam aksi ini dan menganggapnya sebagai kemunduran dalam dunia sepakbola.
