Performa Apik Liverpool Usik Kenyamanan MU di 4 Besar

Selebrasi gol dari para pemain Liverpool
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Rekor Buruk Mourinho di MU
- Liverpool terus menunjukkan tren positif di putaran kedua Premier League musim 2014/15. Terbaru, mereka mengalahkan Burnley di Anfield, Kamis 5 Maret 2015 dini hari, dengan skor 2-0.

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas

Kemenangan itu membuat Liverpool mencatatkan rekor bagus di awal putaran kedua Premier League. Dalam 12 laga terakhir di Premier League, Liverpool tak pernah kalah.
Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali


Fakta ini membuat harapan The Reds untuk menempati posisi 4 besar atau zona Liga Champions tetap terjaga. Saat ini, mereka berada di peringkat 5 dengan koleksi 51 poin.

Liverpool cuma terpaut 2 angka saja dari Manchester United di posisi 4. Dan mereka tertinggal 3 poin dari Arsenal.

Kondisi ini membuat legenda MU, Gary Neville, khawatir. Neville takut MU kembali gagal menempati posisi 4 besar musim ini.

Ketakutan Neville didukung atas fakta Setan Merah masih harus meladeni 2 lawan berat di 2 pekan berikutnya. MU harus menjamu Tottenham Hotspurs, Minggu 15 Maret 2015.

Sepekan kemudian, mereka harus melawat ke Anfield, untuk berhadapan dengan Liverpool. Setelahnya, masih ada 2 lawan berat yang harus dihadapi MU, yakni Manchester City dan Chelsea.


"Saya mendukung MU dalam perebutan tiket Liga Champions. Di tahap ini, saya tak akan mengubah pikiran saya," kata Neville seperti dalam kolomnya di Telegraph.


"Secara adil, saya harus mengatakan bahwa Liverpool menjadi ancaman serius bagi MU saat ini. Saya khawatir apakah MU bisa menghadapi mereka di perebutan tempat Liga Champions," sambung dia.


Torehan Liverpool dan MU di putaran kedua Premier League memang sangat kontras. Usai kalah dari MU, 14 Desember 2014, Liverpool terus menunjukkan perbaikan.


Poin demi poin dikumpulan oleh Steven Gerrard dan kawan-kawan. Dan perlahan tapi pasti, mereka menyodok ke posisi 5.


Kondisi berbeda dialami MU. Usai menang dari Liverpool, mereka justru sulit sekali meraih kemenangan.


Perbandingannya, dalam 12 laga terakhir, Liverpool berhasil mengoleksi 30 poin. Sedangkan MU hanya mengumpulkan 22 angka.


Kepercayaan Diri Meningkat


Catatan positif yang diraih Liverpool di putaran kedua Premier League cukup membuat kepercayaan diri mereka meningkat. Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, mengaku kekhawatirannya akan diberhentikan manajemen klub akhirnya sirna.


Saat Liverpool kalah di 4 laga secara beruntun pada November 2014 silam, Rodgers merasa bakal dipecat oleh manajemen klub. Dia sama sekali merasa tidak tenang saat bekerja.


Ketakutan Rodgers didasari alasan yang kuat. Manajer asal Irlandia Utara itu sempat menelan pil pahit kala membesut Reading.


Mendapatkan kontrak selama 3 tahun, Rodgers harus diberhentikan di tengah jalan. Pasalnya, Reading terus menuai hasil buruk di 20 laga.


"Dari apa yang pernah saya alami, tak perduli dukungan yang diberikan pemilik, direksi dan petinggi klub, Anda harus tetap menang (untuk bisa bertahan)," katanya dilansir Soccerway.


"Meski itu proyek tiga tahu, dan saya mengenal baik klub itu, tapi saya sudah dipecat usai melakoni laga ke-20. Lucunya, proyek itu padahal baru mulai, tapi mereka sudah hilang kesabaran," sambungnya.


Ketakutan ini akhirnya tak terwujud. Manajemen Liverpool dengan sabar menanti tuah Rodgers. Kesabaran itu akhirnya berbuah di putaran kedua Premier League.


Setelah terseok-seok di awal musim, Liverpool secara perlahan menunjukkan perbaikan. Mereka pun menyodok ke peringkat 5 klasemen sementara Premier League di putaran kedua. Hebatnya, mereka tak terkalahkan di 12 laga terakhir.


Ada 2 faktor yang membuat performa Liverpool membaik. Menurut Rodgers, permainan The Anfield Gank sudah semakin atraktif. Para pemain baru sudah mulai menyatu dengan skema permainan yang diusungnya.


"Di pertandingan melawan Burnley, kami mengendalikan tempo permainan. Penampilan kami saat melawan Burnley sama bagusnya seperti laga pekan lalu (saat melawan ManCity)," jelas Rodgers.


Selain semakin kompaknya para pemain, meningkatnya performa Liverpool juga disebabkan oleh pulihnya Daniel Sturridge. Sejak kembali bermain, Sturridge sudah menyumbangkan 3 gol.


Wakil kapten Liverpool, Jordan Henderson, juga merasakan perbedaan yang ada di dalam timnya sejak Sturridge kembali. Menurut Henderson, mantan striker Chelsea ini membuat pekerjaan para pemain Liverpool menjadi sangat mudah.


"Hal yang sangat bagus bisa melihat Daniel kembali. Saya rasa dia menguasai bola dengan sangat baik. Dia memberi kami kebebasan untuk bermain dan pergerakannya luar biasa," kata eks gelandang Sunderland ini.


"Saya merasa sehat. Saya benar-benar merasa fit sejak comeback dari cedera, dan saya siap tampil dalam setiap pertandingan. Saya tak ingin tampil menurun, dan saya rasa ini yang manajer inginkan," jelas Sturridge.


Chelsea Makin Kokoh


Perebutan tiket terakhir ke Liga Champions memang semakin seru. Arsenal, MU, dan Liverpool, sama-sama berpeluang lolos ke Liga Champions.


Namun, persaingan gelar juara antara Chelsea dan ManCity mulai tak seimbang. The Blues terus menunjukkan performa bagus.


Di tengah pekan kemarin, Chelsea kembali mengunci 3 angka setelah menundukkan West Ham di Boleyn Ground dengan skor tipis, 1-0. Kemenangan ini membuat Chelsea tetap menjaga jarak dengan runner up sementara klasemen ManCity.


Meski menang atas Leicester City, ManCity masih tertinggal 5 poin dari Chelsea. Jarak poin bisa saja lebih jauh. Pasalnya, The Roman Emperor masih memiliki tabungan satu laga.


Dengan situasi ini, manajer Chelsea, Jose Mourinho, makin yakin timnya bisa menggondol trofi Premier League musim ini. Namun, Mourinho meminta anak-anak asuhnya untuk tetap fokus.


"Anda bisa dengan mudahnya kehilangan poin di liga paling sulit di dunia (Premier League). Agar bisa memenangkannya, Anda harus membuat lapangan menjadi saudara," ucap Mourinho.


Sementara itu, manajer ManCity, Manuel Pellegrini, terlihat santai dalam menyikapi marjin poin dengan Chelsea. Pellegrini sadar posisi ManCity saat ini sedang tak bagus.


Meski begitu, Pellegrini tak mau terlihat panik. Pria asal Chile tersebut menyatakan saat ini fokus timnya bukan mengejar jarak poin dengan Chelsea. Pellegrini justru ingin memperbaikin mental bertanding para pemain setelah dua kekalahan beruntun dari Barcelona dan Liverpool.


"Setiap kali Anda tidak meraih hasil yang diinginkan, laga selanjutnya pasti sangat sulit. Itu sebabnya, penting untuk meraih 3 poin (di laga kontra Leicester)," ungkap Pellegrini.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

Nasri Gagal Berlabuh ke Madrid karena Ribery

Cisse Minta Maaf, Evans Bantah Terlibat ‘Perang’ Ludah

Indonesia Targetkan Lolos Piala Dunia 2046

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya