Tawa Pelatih Nyentrik New Radiant Usai Dibantai Persib

Mika Lonnstrom
Sumber :
  • Topsport.fi
VIVA.co.id
Peluang Juara Kecil, Persib Targetkan Finis 4 Besar TSC
- New Radiant memang gagal memetik poin di laga perdana babak penyisihan Grup H, AFC Cup, Rabu, 25 Februari 2015. Bertandang ke markas Persib Bandung, Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, tim asal Maladewa itu dibantai tanpa ampun 1-4.

Bomber Persib Tepikan Ego Saat Hadapi Persela

Meski demikian, Pelatih New Radiant, Mika Lonnstrom, mampu mencuri perhatian. Penampilannya yang terbilang 'nyentrik' telah menyedot perhatian penonton yang hadir langsung di stadion maupun yang menyaksikan aksinya lewat layar kaca.

Gaya berpakaian pria asal Finlandia itu memang terlihat mencolok dengan stelan jas berwarna merah dan kemeja putih plus dasi. Meski setelan atasnya cukup 'maskulin', tapi Mika justru memadukannya dengan celana pendek merah dan sepatu kets. Sosok Mika semakin terlihat 'aneh' dengan dandanan rambut gondrong yang dikuncir rapi.

Mika Lonnstrom

Gaya berpakaian ini memang jarang terlihat pada pelatih-pelatih profesional lainnya. Namun itulah Mika. Gaya eksentriknya bukanlah hal yang baru. Saat masih menangani tim asal Thailand, Police United, Mike juga kerap mengenakan busana yang sama.

Di balik gaya berpakaian yang terkesan 'nyeleneh', Mika merupakan sosok pelatih yang bersahabat. Gaya berpakaian yang dikenakannya seolah menyiratkan kepribadiannya yang cukup easy going dan mudah bergaul. Tak mengherankan jika skuat New Radiant tampak cukup 'menikmati' arahan dan instruksi yang diberikannya.

Babak I, Arema Cronus Vs Persib Masih Sama Kuat

Mika Lonnstrom

Penampilan Mika yang sangat mencolok itu pun tak luput dari pertanyaan awak media untuk menjawab rasa penasaran publik yang ingin tahu alasan di balik busana aneh tersebut. Namun, ketika awak media menanyakan soal caranya berpakaian yang unik, Mika hanya terkekeh tanpa mengeluarkan komentar.

Mika merupakan pelatih kelahiran Porvoo, Finlandia, 24 Mei 1974. Di negara asalnya, sepakbola bukanlah olahraga favorit. Penduduk di sana lebih senang menyaksikan pertandingan hoki es maupun balapan Formula 1.

Namun situasi ini tidak menyurutkan minat Mika untuk menjadi pelatih sepakbola. Bahkan di usia 18 tahun dia sudah menangani tim muda  FC Futura. Awalnya Mika hanya menjadi staf pelatih sampai akhirnya dia menerima Lisensi A UEFA, tahun 1998.

Dengan lisensi yang lebih mentereng, dia mulai menjadi pelatih dan direktur pelatih untuk beberapa klub. Setelah mengantongi lisensi UEFA Pro, Mika kembali menangani sejumlah klub dan sempat berlabuh di tim Divisi II, Thailand Police United, 2013-14. Dia merupakan pelatih asal Finlandia pertama yang menangani klub dari benua Asia.

Sukses membawa Police United menjuarai Liga Thailand Divisi II 2013, Mika secara mengejutkan memutuskan untuk mengundurkan diri. Pada Agustus 2014 lalu, dia lalu bergabung dengan tim tersukses di Maladewa, New Radiant.

Baca juga:

Luis Suarez, Penakluk Kiper Nomor 1 Inggris

Neymar Tertangkap Kamera Ribut dengan Suporter ManCity

Tujuh Fakta Menarik Usai Barcelona Tekuk ManCity

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya