Sumber :
- REUTERS/Giampiero Sposito
VIVA.co.id -
Penyebab kebangkrutan klub Serie A Italia, Parma, perlahan-lahan mulai terkuak. Salah satunya adalah anggaran untuk menggaji pemain ternyata terlalu tinggi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Kesedihan Buffon Lihat Mantan Klubnya Bangkrut
Baca Juga :
Klub Legendaris Parma Turun ke Liga Amatir
Dilansir Metro, sebanyak 226 pemain terikat kontrak dengan Parma. Namun hanya 26 pemain yang masuk ke dalam skuad utama.
Parma diketahui meminjamkan 85 pemain ke klub lain. Kemudian, ada 10 pemain yang berstatus kepemilikan bersama. Sisanya, pemain yang sudah dikontrak namun tak masuk ke dalam tim utama.
Hal yang wajar jika pemain di tim utama digaji penuh oleh Parma. Namun, Parma ternyata juga memberikan upah 100 persen kepada beberapa pemainnya yang sedang dipinjamkan ke klub lain serta belum masuk ke dalam tim utama.
Parma diketahui terlilit utang sebesar 197 juta euro, atau sekitar Rp2,9 triliun. Bahkan, tim yang pernah berjaya di era 1990-an itu hanya memiliki uang kas sebesar 40 ribu euro, atau sekitar Rp587 juta saja.
Mereka juga telah menunggak gaji pemain dan staf selama tujuh bulan. Pengadilan Italia sebenarnya berencana menyita aset Parma untuk mengeluarkan mereka dari krisis.
Namun, ternyata harga jual aset Parma cuma di kisaran 500 ribu euro atau setara dengan Rp7,3 miliar.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal yang wajar jika pemain di tim utama digaji penuh oleh Parma. Namun, Parma ternyata juga memberikan upah 100 persen kepada beberapa pemainnya yang sedang dipinjamkan ke klub lain serta belum masuk ke dalam tim utama.
