- REUTERS/Philippe Wojazer
VIVA.co.id – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Laurent Blanc, memperingatkan Zlatan Ibrahimovic agar tidak melakukan selebrasi gol dengan membuka kaus kembali. Sebab, aksinya yang memamerkan tato di badannya itu memberi kerugian bagi tim.
Saat PSG bermain imbang 2-2 kontra Caen dalam laga lanjutan Ligue 1 pada 14 Februari lalu, Ibrahimovic sukses mencetak gol pembuka. Merayakan gol itu, Ibra membuka kaus dan memamerkan tato yang memenuhi badannya.
Tato temporer tersebut berisikan nama-nama korban kelaparan, bentuk kampanye Ibra dengan program pangan dunia (World Food Programme) milik PBB. Namun, karena aturan tak boleh membuka kaus, pemain Swedia itu tetap diganjar kartu kuning oleh wasit.
"Saya memang sudah tahu mengenai komitmennya dengan yayasan itu, tapi secara pribadi saya tak tahu ada sejumlah nama yang ditato ke tubuhnya," kata Blanc, seperti dikutip Sky Sports.
"Jika dilakukan untuk memperlihatkan tato-tatonya maka itu berhasil karena seluruh laman web seluruh dunia menempatkannya di halaman depan. Jadi dalam aspek ini hal itu amatlah sukses buatnya dan yayasan tersebut. Tapi, itu membuat kami rugi kartu kuning," lanjutnya.
Apa yang dicemaskan Blanc memang cukup beralasan, sebab timnya memang harus jatuh bangun meladeni Caen. Bahkan, PSG kalah jumlah pemain karena ada beberapa pemain yang cedera, dan jatah pergantian pemain sudah abis.
Jelang laga kontra Chelsea pada babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Blanc berharap Ibra tak kembali melakukan aksinya tersebut. Blanc ingin pasukannya, tampil dengan kekuatan penuh pada leg 1 ini.
“Saya tak tahu apakah membuka bajunya adalah hal bagus. Saya cuma berharap jika nanti bikin gol (lawan Chelsea), ia takkan membuka bajunya karena bakal dapat kartu kuning lagi. Itu adalah sesuatu yang mesti direnungkan," ujar Blanc. (one)
Baca Juga:
Jadwal Siaran Langsung Sepakbola Tengah Pekan
Calon Pemain Persib Pernah Bikin Kaka Diusir Wasit
LFP Selidiki Nyanyian ‘Ronaldo Mabuk’ Fans Barcelona
Ibra Ogah Berhubungan Intim Jelang Tanding
Dia takut permainannya tidak maksimal.
