Sukses di Thailand, Pelatih Inggris Gigit Jari di ISL?

Pelatih Mitra Kukar, Scott Cooper (hitam)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

VIVA.co.id - Awal karir pelatih asal Inggris, Scott Cooper, di Indonesia berjalan kurang mulus. Meski sukses di Thailand, pria yang kini menjadi pelatih Mitra Kukar tersebut "hancur-hancuran" saat memimpin timnya di ajang "pemanasan" Surya Citra Media (SCM) Cup.

Pria berusia 44 tahun itu resmi menjadi pelatih Mitra Kukar sejak 11 Desember 2014. Prestasinya selama membesut klub-klub Thailand Premier League (kompetisi kasta tertinggi Liga Thailand) menjadi acuan manajemen.

Cooper membawa Buriram United hanya 1 kali kalah dari 29 pertandingan (23 menang sisanya 5 imbang), dan tampil superior di liga lokal maupun Liga Champions Asia. Cooper pun dikenal mampu mengembangkan talenta lokal di "Negeri Gajah Putih".

Setelah sempat melatih tim papan atas, Muangthong United FC, dan membawanya ke posisi 4 klasemen pada musim 2014, Cooper pun memutuskan untuk coba peruntungan di Indonesia bersama "Naga Mekes".

Dua uji coba pertama bersama Mitra Kukar berjalan cukup baik ketika melakoni pemusatan latihan di Thailand. Menang 2-1 atas TTM Custom, menang 2-0 atas Air Force Central, dan terakhir menang tipis 1-0 atas Ratchaburi FC.

Usai menyapu bersih 3 laga uji coba dengan beberapa klub Thailand, penampilan Mitra Kukar merosot saat tampil di SCM Cup menghadapi klub-klub Indonesia Super League (ISL) macam Arema Cronus, Persipura Jayapura, dan Persela Lamongan.

Cooper harus melihat gawang timnya kebobolan 9 kali dalam 2 pertandingan pertama melawan Arema (2-5) dan Persipura (1-4). Di laga terakhir lawan Persela, Mitra Kukar hanya bisa bermain imbang 0-0.

Meski menuai hasil buruk sepanjang SCM Cup, Cooper mengaku senang dengan pengalaman yang didapat pada awal karirnya di sepakbola Indonesia. Dan menegaskan kalau Mitra Kukar akan berubah total di ISL nanti.

"Saya pakai 4 formasi berbeda di 4 pertandingan, saya pakai 3 penjaga gawang agar tak ada yang tahu yang mana yang akan saya pakai di ISL. Tim lain tak akan mendapatkan gambaran apapun tentang kami dari turnamen ini,” ujar Cooper.

"Kami bisa belajar banyak dari tim lain yang sudah terbentuk, tapi mereka tak akan mendapatkan gambaran apapun tentang kami. 70 persen permainan kami akan baru saat ISL dimulai. Mereka hanya akan membuang tinta di atas kertas dengan percuma jika mengaku telah memetakan siapa kami,” lanjutnya.

Salah satu hal yang membuat Cooper pusing saat menjalani SCM Cup adalah padatnya jadwal kompetisi, yang hanya memberikan jeda istirahat satu hari.

Apalagi, stok pemain belakang Mitra Kukar sangat tergerus setelah pemain asing asal Spanyol, Jorge Gotor Blass, dan Syahrizal mengalami cedera.

"Saya gembira ini berakhir bagi kami. Karena kami bisa segera pulang dan menyiapkan diri untuk ISL. Sebab, 3 pertandingan dalam 5 hari adalah gila. Total, ada 7 pemain kami yang menderita cedera," ungkap Cooper, yang pernah menjadi striker klub Inggris, Sheffield Wednesday.

Musim lalu, Mitra Kukar yang ditukangi oleh Stefan Hansson berhasil menembus babak 8 besar ISL. Namun, Naga Mekes gagal melaju ke babak semifinal setelah hanya menduduki posisi 3 Grup B di bawah Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya. (one)

Sriwijaya FC Temani Madura United Lolos ke Semifinal

Baca juga:

Mitra Kukar Rindu Top Scorer Piala Jenderal Sudirman

Terungkap, Mourinho Mahir 5 Bahasa

Sepuluh Klub Bakal Ramaikan Piala Bhayangkara

Bintang Porno Sukses Masuk 5 WAGs Terseksi Skandinavia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya