Bentuk Tim 9, Menpora Dikritik 2 Pendahulunya

Serah Terima Jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVAbola - Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, membentuk Tim 9 disayangkan oleh pendahulunya. Adhyaksa Dault yang pernah menduduki posisi sama di era Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009) bahkan menuding politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut sama sekali tidak mengerti sepakbola.

"Kasihan Pak Imam kalau saya lihat, ini menteri namanya tidak mengerti sepakbola, tapi tidak ada yang menjelaskan. Tolonglah itu deputi-deputi Menpora, jangan diam aja dan jelaskan kepada Menpora kalau apa yang dilakukannya salah. Ini kok menteri salah didiemin,” ujar Adhyaksa ketika dihubungi wartawan, belum lama ini.

Menurut Adhyaksa, di eranya, pihaknya tidak pernah mengurusi "dapur" PSSI. Pasalnya, PSSI punya kemandirian dan sama sekali tidak pernah menggunakan dana APBN.

"Jadi biarkan saja PSSI dengan kemandiriannya,” ujar Adhyaksa menambahkan.

"Kalau memang tujuan Menpora (Imam Nahrawi) saat ini ingin sekali menyelesaikan permasalahan di PSSI, salah satunya adalah tragedi sepakbola gajah, hal itu lakukanlah dengan cara yang komunikatif. Bisa duduk bersama, atau tim 9 anggota dan perangkatnya juga ada orang dari PSSI,” sambung pria berkumis itu.

Ke depannya, Adhyaksa hanya berharap kepada deputi-deputi Menpora yang ada di lingkungan menteri, segera memberitahukan apa yang dilakukan Menteri Imam Nahrawi merupakan hal yang salah dan sangat mengganggu. Kata Adhyaksa, saat ini PSSI sudah berjalan dengan semestinya, jangan malah dirusak dengan begitu saja.

”Kompetisi jalan dan rampung dengan baik. Mereka sudah di gedung baru dengan dana miliaran, pembinaan usia muda juga sudah jalan. Sekali lagi, kalau memang mau bunuh tikus, ya jangan rumahnya yang dibakar," ujar Adhyaksa.

Pembentukan Tim 9 yang dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi memang menilai pro dan kontra. Banyak pihak menyayangkannya karena dianggap bakal memicu konflik baru di tubuh PSSI. Bahkan, Roy Suryo, yang pernah menjabat sebagai Menpora menggantikan posisi Andi Mallarangeng, khawatir ada pihak yang telah mengatur kemunculan Tim 9.

"Ini kan sudah terlihat di-setting, berawal dari program mata acara Mata Najwa, hingga ke tagline bekukan PSSI. Memang ada masalah sepakbola gajah, namun sebaiknya mari sama-sama duduk bersama mencari solusi dari masalah itu. PSSI itu organisasi besar yang harus dijaga bersama-sama. Tidak mudah menyatukan federasi sebesar itu dan menjadi bagian yang kondusif," kata Roy pada kesempatan yang berbeda.

"Saya rasa Pak Imam (Nahrawi) sangat paham dan bisa melakukan komunikasi dengan baik ke berbagai pihak. Apalagi, di Tim 9 ada Pak Gatot. Pak Gatot itu saya ambil dari Menkominfo karena kebaikannya dalam hal berkomunikasi, pasti sudah sangat tahu betul berkomunikasi yang baik untuk kebaikan sepakbola Indonesia,” beber Roy Suryo.

Roy Suryo juga menyayangkan langkah Imam yang tidak menghadiri Kongres PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, 4 Januari lalu. Menurut Roy, sikap itu terkesan seperti menajaga jarak dengan otoritas tertinggi sepakbola Indonesia itu. Padahal, dalam membenahi sepakbola nasional, Menpora sebaiknya duduk bersama dengan PSSI.

"Pak Imam sebaiknya harus sangat komunikatif. Nah, dengan kehadiran ke Kongres itu merupakan salah satu bentuk komunikatifnya Menpora. Saya tahu betul kalau Pak Imam seorang Menteri yang tahu akan tugas dan keputusan hal yang penting, walaupun memang banyak hal yang harus dikerjakan Menpora,” kata Roy Suryo.
 
"Acuannya harus lebih ke prestasi, biarkan PSSI mengurusi dapurnya sendiri, karena PSSI sudah sangat paham betul mengurusi organisasinya. Tim 9 harus fokus kepada bagaimana menciptakan prestasi," beber pakar telematika tersebut. (one)

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
Baca juga:

TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan
Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016