Sengit di Doha: Napoli Juara, Juventus Merana

Napoli menjuarai Supercoppa Italiana 2014 usai mengalahkan Juventus
Sumber :
  • REUTERS/Said Al-Assaad

VIVAbola - Juara Coppa Italia 2013-14, Napoli menahbiskan diri menjadi pemenang Supercoppa Italiana 2014, usai mengatasi jawara Serie A, Juventus. Titel tersebut terasa makin manis bagi Partenopei, karena didapat dengan perjuangan tanpa lelah.

Bertanding di Jassim Bin Hamad Stadium, Doha, Selasa 23 Desember 2014 dini hari WIB, Napoli dan Juventus sama-sama tampil ngotot. Menit kelima, Carlos Tevez membuka keunggulan, sebelum akhirnya dibalas Gonzalo Higuain pada menit 68.

Skor 1-1 bertahan hingga 90 menit berlalu, dan laga berlanjut ke extra time. Lagi-lagi, duo Argentina unjuk gigi di pertandingan ini. Tevez mencetak gol pada menit 106 dan Higuain membalasnya pada menit 118. Skor 2-2 pun memaksa wasit menggelar adu penalti.

Dalam adu tos-tosan, pertarungan masih sengit dan mendebarkan. Dua penendang pertama masing-masing tim, Jorginho dan Tevez, gagal. Selanjutnya, lima penendang kedua tim sukses menuntaskan tugasnya dengan sempurna. Skor 5-5.

Berikutnya semakin menegangkan, di mana dua penendang berikutnya Napoli dan Juve sama-sama gagal. Penendang kesembilan Partenopei, Kalidou Koulibaly sukses dan membuat skor menjadi 6-5. Akhirnya, kiper Napoli, Rafael lah yang menjadi pahlawan, usai mementahkan bola tendangan Simone Padoin.

Dan, Partenopei pun dinyatakan sebagai tim peraih titel Supercoppa Italiana 2014, dengan kemenangan 6-5, via adu tos-tosan. Luar biasanya, kemenangan mereka dapat lewat usaha tak kenal lelah, setelah tertinggal dua kali, di waktu normal dan extra time.

Usai pertandingan, allenatore Napoli, Rafael Benitez benar-benar semringah. Menurutnya, pertarungan sengit ini, mengalahkan raksasa domestik  yang dominan dalam beberapa tahun terakhir, adalah hal luar biasa, yang tak disangka-sangka.

"Ini salah satu pertandingan terbaik dalam hidup saya. Bisa menang melawan tim seperti Juventus itu luar biasa. Kami mendedikasikan ini untuk semua fans yang hadris bersama kami di sini dan yang menonton dari rumah," ujar Benitez pada Rai Sport di Doha, Qatar.

Lebih lanjut, eks pelatih Valencia dan Liverpool  itu memuji penampilan dua sosok yang paling bersinar di laga tersebut. Mereka adalah Higuain, yang sukses membalas dua gol penyama kedudukan, dan Rafael yang menjadi pahlawan saat adu penalti.

"Higuain membuat perbedaan dalam serangan. Namun, semua pemain bekerja keras," ucap Benitez. "Dalam situasi adu penalti, pelatih kiper sangat krusial. Saya sangat senang untuk Rafael, Higuain, dan semua fans yang percaya pada kami," lanjutnya.

Sementara itu, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri menyayangkan beberapa kegagalan saat adu penalti. "Ada kesempatan bagi kami di tiga penalti terakhir. Tapi, para pemain tak bisa memanfaatkannya," sesal Allegri, seperti dikutip Rai Sport.

Pelatih yang pernah mengantar AC Milan merengkuh trofi Supercoppa itu pun mengaku kecewa dengan permainan Juve di laga tadi. Dua gol yang bersarang di gawang Juve selama 120 menit, diungkapkan Allegri, berasal dari kelengahan anak-anak asuhnya.

"Kami kebobolan usai kehilangan bola di lini tengah. Setelah skor imbang, kami mencoba untuk menaikkan tempo. Tapi, itu sangat sulit karena Napoli bermain dengan teknik tinggi. Kami juga sudah mulai kelelahan," tutur pelatih berusia 47 tahun itu.

Dendam 2012 terbalaskan
Kemenangan Napoli ini pun semakin manis lantaran dendam pada Supercoppa 2012 terbalaskan. Seperti diketahui, ketika itu, di Beijing, Napoli menyerah 2-4 dari Juventus, dengan cara yang amat menyakitkan. Mereka merasa diperlakukan tak adil oleh wasit.

Saat itu Napoli nyaris menang 2-1, sebelum akhirnya Bianconeri, yang dilatih Antonio Conte, menyamakan kedudukan pada menit 72, lewat penalti Arturo Vidal. Momen-momen terlupakan pun dimulai pada menit 86, ketika Goran Pandev diusir wasit.

Saat itu, Pandev dianggap melontarkan kata-kata kasar kepada wasit. Namun, sang pemain justru keheranan. Penderitaan mereka pun berlanjut ketika Juan Camilo Zuniga juga diusir pada injury time. Belum cukup, pelatih Napoli, Walter Mazzarri, yang dianggap melakukan protes berlebihan, juga diminta meninggalkan bench.

Alhasil, dengan sembilan pemain saja, Partenopei kemudian kebobolan dua gol pada babak extra time. Dan, Juventus pun akhirnya merengkuh trofi Supercoppa untuk kelima kalinya. Sedangkan Napoli harus pulang ke Italia dengan penuh kekecewaan.

Saat ini, Juventus, bersama AC Milan, tercatat sebagai tim yang paling banyak memenangi titel Supercoppa (6). Di tempat kedua ada Inter Milan, dengan koleksi lima trofi, disusul AS Roma dan Napoli, yang sama-sama mengoleksi dua titel.

Adapun fakta menariknya adalah, Ini menjadi gelar kedua Napoli di ajang Piala Super Italia. Sebelumnya, Partenopei juara pada 1990. Uniknya, ketika itu, mereka juga juara dengan mengalahkan Juventus, lewat skor  telak 5-1.

Selain itu, Partenopei kini tercatat sebagai tim juara Coppa Italia ketujuh yang merebut Supercoppa Italiana. Dari 27 kali penyelenggaraan (pertam kali digelar pada 1988), 20 titel Piala Super Italia direbut tim peraih Scudetto Serie A.

Sementara itu, pelatih Partenopei, Rafael Benitez, tampaknya layak untuk mendapat julukan sebagai pelatih spesialis turnamen. Sebab, sepanjang kariernya, pelatih asal Spanyol tersebut sudah memenangi 10 kompetisi berformat turnamen (cup).

Diincar 2 Raksasa Italia, Isco Dibanderol Madrid Rp733 M

Modal kebangkitan di Serie A
Adapun kemenangan atas Bianconeri di Supercoppa menjadi momentum bagus bagi Napoli, untuk memperbaiki catatan di Serie A musim ini. Sebab, hingga giornata ke-16 musim ini, Marek Hamsik dan kawan-kawan masih kerap dilanda inkonsistensi.

Saat ini, Napoli gagal bersaing untuk posisi puncak klasemen sementara setelah baru mengumpulkan 27 poin, hasil tujuh kemenangan, enam imbang, dan tiga kekalahan. Mereka menduduki posisi 4, dengan torehan poin sama dengan Lazio dan Sampdoria.

Namun, mereka terpaut perbedaan cukup jauh, 12 poin, dengan Juventus di puncak klasemen, juga AS Roma (berjarak sembilan poin) di posisi 2. Dengan masih banyaknya laga yang akan dimainkan, Napoli harus konsisten jika ingin kembali ke trek juara.

Sementara itu, pelatih Juve, Massimiliano Allegri juga mendapat sorotan, usai kekalahan dari Napoli. Sebab, meskipun meraih banyak kemenangan pada musim ini, belakangan Bianconeri meraih hasil-hasil mengecewakan. Dari lima laga terakhir di semua kompetisi, mereka hanya menang sekali.

Jika tak ingin posisi di puncak klasemen direbut AS Roma, yang terus mengintai dengan perbedaan tiga poin saja, Juve mesti berbenah. Khususnya, perihal pertahanan dan konsentrasi pemain, yang pada laga kemarin membuat mereka gagal merengkuh trofi.

Baca juga:

Juventus Tak Menikmati Untung Besar dari Penjualan Pogba

Adik Sendiri Ditekel Brutal, Pemain Ini Dapat Kartu Merah

Persib Angkat Tangan Kejar Tanda Tangan Bayu Gatra

Gelandang Manchester United, Paul Pogba

Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus

Juve masih bertanggung jawab atas kebutuhan Pogba.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016