Menpora Diminta Jangan Tergoda Bekukan PSSI

Pemain Timnas Indonesia, Zulham Zamrun (kiri}
Sumber :
  • REUTERS/Kham

VIVAbola - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi diharapkan tidak terpancing dengan gerakan bekukan PSSI yang digalang sejumlah pengguna facebook belakangan ini. Pasalnya, hal itu justru berimbas pada kemunduran sepakbola tanah air.

Pendapat ini disampaikan oleh Komite Media PSSI Edy Lahenko melalui rilis yang dikirikan kepada wartawan, Kamis, 11 Desember 2014. "Kita harus tahu aturannya bahwa yang berhak membekukan asosiasi sepak bola di sebuah negara adalah FIFA."

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

"Dan jika pemerintah terlalu jauh intervensi PSSI, justru FIFA yang akan membekukan. Jika ini terjadi, PSSI dibekukan  maka kompetisi akan terhenti. Kompetisi semua jenjang, dari usia muda sampai profesional  yang tengah berjalan akan terhenti. Pembinaan usia muda akan mandek. Kasihan anak-anak yang ingin menyalurkan bakat akan terhenti,"

Gerakan bekukan PSSI mencuat dalam acara "Mata Najwa" yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta nasional beberapa waktu lalu. Acara tersebut mengupas seputar upaya pemberantasan praktik pengaturan skor di sepakbola tanah air.

TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan

Namun Edy menyayangkan acara tersebut karena terkesan menjadi panggung bagi pihak tertentu. Menurutnya kegiatan bernuansa politisi ini tida lepas dari semakin dekatnya Kongres PSSI yang akan berlangsung sekitar awal tahun depan.

"Narasumber yang tampil kan dari dulu orang-orang ini saja. Kita tahu kok siapa di belakang mereka. Justru orang-orang inilah yang dulu merusak sepak bola kita," kata Edy. "Terjadinya dualisme kompetisi, dan terbukti justru kompetisi yang mereka gelar lah yang merusak sepak bola kita. Ada yang bertanding ada yang tidak, banyak pemain yang terlantar dan macam-macam persoalannya," ujar Edy.

Lebih jauh Edy berharap Menpora tidak terpancing dengan isu-isu yang sifatnya provokatif terhadap PSSI. Menurutnya jangan sampai kebijakan yang diambil Menpora justru akan berbalik merugikan Menpora  dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

"Jangan sampai keputusan itu bagaikan menepuk air terkena muka sendiri. Nanti malah dianya yang malu. Jangan sampai pemerintah terjebak dalam isu di mana ada kepentingan pihak tertentu di dalamnya," ujar Edy.

Lebih lanjut Edy menambahkan, PSSI, bukannya anti kritik. Menurutnya kritik bolah-boleh saja asalkan membangun dan seimbang. Artinya seimbang selain mengkritik, harus dilihat juga apa saja yang sudah dikerjakan PSSI sekarang.

"PSSI telah banyak berbuat. Misalnya dengan berjalannya kompetisi antar jenjang dari usia muda hingga profesional (ISL), Timnas U-19 yang juara Piala AFF, dan lain-lain. Jadi jangan hanya melihat satu kasus saja, banyak hal positif yang telah dibuat PSSI."

JK Tolak Pembekuan
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), juga tidak setuju dengan isu pembekuan PSSI. Ia menilai pembekuan sementara PSSI bukanlah solusi yang tepat untuk bisa mengangkat kembali prestasi sepak bola Indonesia.

Menurut JK, siapapun yang akan memimpin PSSI, kondisinya tidak akan merubah banyak wajah prestasi sepak bola nasional. JK mengakui, hal ini berbeda dengan kondisi PSSI pada era 50-an. Pada saat itu, PSSI jauh lebih baik dan diikuti meningkatnya prestasi sepak bola Indonesia.

Akhirnya, JK menambahkan, pembekuan PSSI bukan menjadi salah satu solusi. Dia menilai, apa yang kurang dari sepak bola Indonesia saat ini adalah kurangnya semangat juang para pemain dan minimnya tempat latihan.

''Bukan salah PSSI, mau diganti kayak apapun, semangat juang dan tempat latihan yang kurang,'' kata JK usai melakukan penandatangan MoU antara PMI dan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Kamis.

Lebih lanjut, JK menjelaskan, sebagai solusi untuk mengembalikan lagi prestasi sepak bola nasional, harus lebih banyak porsi latihan. Sementara untuk jangka panjang, anak-anak harus diberi tempat lapang agar bisa bergerak bebas dan bisa bergerak bebas serta berolahraga.

JK juga menyoroti soal banyaknya jumlah pemain-pemain asing yang merumput di Indonesia. ''Harus banyak latihan, lebih banyak tempat-tempat hijau untuk anak-anak berlari-lari, anak-anak bergerak. Jangan pula terlalu banyak pemain asing, nanti yang dihormati pemain asingnya,'' ujar Wapres.

Seleksi Timnas Indonesia untuk Piala AFF Dimulai Hari Ini
Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016