Sumber :
- VIVAnews/Dwi Royanto
VIVAbola
- Ratusan suporter PSIS Semarang menggelar aksi penyelamatan klub kesayangan mereka tersebut. Para suporter mengecam pemberian sanksi keras oleh Komisi Disiplin PSSI terhadap sejumlah pemain dan ofisial klub.
Aksi ratusan supprter berlangsung di kawasan Stadion Jatidiri, Semarang, Kamis petang, 27 November 2014. Para supporter PSIS yang tergabung dari Superter Semarang Extreme (Snex) dan Panser Biru menorehkan tulisan di puluhan kain warna putih. Isinya berupa kecaman hukuman PSSI yang dinilai mematikan klub kebanggan Kota Semarang itu.
Baca Juga :
SBY Dukung Pencabutan Sanksi PSSI
Aksi ratusan supprter berlangsung di kawasan Stadion Jatidiri, Semarang, Kamis petang, 27 November 2014. Para supporter PSIS yang tergabung dari Superter Semarang Extreme (Snex) dan Panser Biru menorehkan tulisan di puluhan kain warna putih. Isinya berupa kecaman hukuman PSSI yang dinilai mematikan klub kebanggan Kota Semarang itu.
Diantara spanduk kecaman itu bertuliskan PSSI Mikir, #SavePSIS, PSSI Itu Membina Bukan Membunuh, PSSI Killer, PSSI Sarang Mafia, Jangan Matikan Karir Pemain PSIS, Kembalikan PSIS, Adilkah Sanksi Komdis, dan masih banyak lagi.
Ketua Umum Panser Biru, Mario Baskoro mengatakan, aksi dukungan kali ini bertujuan untuk membela nasih para pilar PSIS. "Hari ini kita menyelematkan PSIS dan pemain serta ofisial yang disanksi Komdis PSSI, " kata Mario disela aksi.
Pihaknya menilai, hukuman yang diberikan Komdis PSSI kepada tim berjuluk Mahesa Jenar sudah tidak masuk akal. Pasalnya, ada sejumlah orang yang tidak tahu menahu tapi tetap dihukum berat.
"Itu namanya membunuh mereka (PSIS) secara pelan-pelan. Harusnya Komdis memberikan hukuman layak. Mereka menghukum tim, tapi jangan membinasakan karir sepakbola pemain PSIS, " beber dia.
Jika PSSI tetap tidak mengindahkan harapan Supporter, kata dia, pihaknya mengancam melakukan aksi besar-besaran di kantor PSSI Jakarta.
Setelah berorasi satu jam di depan stadion, sejumlah suporter kemudian memasang spanduk-spanduk tersebut di titik penting kota Semarang. Tujuannya, agar masyarakat Semarang bisa merasakan duka yang dialami klub berjuluk "Mahesa Jenar" tersebut.
Seperti yang diketahui, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengeluarkan keputusan tegas terkait kasus "sepakbola gajah" yang melibatkan PSIS Semarang dengan PSS Sleman, beberapa waktu lalu.
Komdis PSSI menghukum larangan bagi bermain pemain yang terlibat dalam proses 5 gol bunuh diri dalam laga 8 Besar Divisi utama 2014 lalu. Tiga pemain PSIS yang dihukum larangan bermain seumur hidup adalah Komaedi, Fadli Manan, Catur Adi Nugroho dan Saptono.
Komdis PSSI pimpinan Hinca Pandjaitan itu juga menghukum seluruh para pemain dengan sanksi lima tahun bermain sepak bola dan denda Rp50 juta. Termasuk ofisial klub, pemain cadangan, hingga pemain asing yang dijatuhi hukuman berbeda-beda.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Diantara spanduk kecaman itu bertuliskan PSSI Mikir, #SavePSIS, PSSI Itu Membina Bukan Membunuh, PSSI Killer, PSSI Sarang Mafia, Jangan Matikan Karir Pemain PSIS, Kembalikan PSIS, Adilkah Sanksi Komdis, dan masih banyak lagi.