Timnas Melempem, Pengamat Angkat Bicara

Indonesia Dibantai Filipina 4-0
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVAbola
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
- Kegagalab tim nasional (Timnas) Indonesia di berbgai level membuat Badan Tim Nasional (BTN) menuai banyak kritik. Banyak yang menganggap, lembaga yang berada di bawah naungan PSSI Itu menjadi penyebab kegagalan tim Merah Putih.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Pengamat Sepakbola Nasional, Raja Parlindungan Pane, tudingan itu tidak tepat. Sebab menurutnya, BTN sudah bekerja maksimal dalam mendukung program yang dibutuhkan oleh tim, jajaran pelatih, oficial, dan seluruh pemain timnas Indonesia.
TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan


"Karena tugas pokok BTN sudah dilaksanakan dengan baik, tidak ada yang dilewatkan oleh BTN. Semua program dijalankan, lantas untuk apa menyalahkan BTN, jadi sudah tidak perlu lagi ada saling menyalahkan," kata Raja kepada wartawan.


"Di mana pun,  kalau di lapangan yang bertanggung jawab adalah pelatih," bebernya.


Menurut Raja, tugas BTN selama ini hanyalah memfasilitasi Timnas, mulai dari persiapan pembentukan official sampai pemusatan latihan, ujicoba, hingga hari pelaksanaan dari event yang diikuti Timnas berbagai kelompok umur.


"Selain itu, BTN juga sudah melakukan pekerjaan dalam menentukan pelatih, BTN menyiapkan forum fit and proper test terhadap calon-calon pelatih, di mana pemilihnya adalah panelis dari komite teknik PSSI dan beberapa pelatih senior di Indonesia. Jadi saya rasa, semua hal itu sudah dilakukan," ujarnya.


Raja menambahkan, BTN memastikan semua program yang disusun oleh pelatih terpenuhi. Mulai dari program seleksi pemain sampai pemusatan latihan, ujicoba dan keberangkatan ke event. "Jadi apa yang salah dengan BTN?" ujarnya.


Selain mendukung program pelatih, BTN juga telah menyiapkan perangkat pendukung untuk Tim, yakni divisi High Performance Unit. Unit ini  berisi tim analis lawan, tim statistik pertandingan, hingga kelengkapan data dan video calon lawan. Selain itu, BTN memastikan semua pemain yang cedera akibat TC Timnas dipulihkan atau disembuhkan. Sehingga kembali ke klub seperti ketika datang ke TC.


"Selain itu, BTN juga tidak pernah terlibat secara teknikal dalam menentukan pemain atau pola latihan dan skema bermain yang disusun pelatih. Karena itu hak prerogatif pelatih, jadi bukan hal yang mudah mengelola Timnas dengan baik itu, saatnya sekarang itu adalah jangan ada budaya saling menyalahkan. PSSI saat ini sudah menyatu dan sudah baik," ujar pria yang juga wartawan senior itu.


Menurut Raja BTN baru boleh dikatakan gagal apabila timnas tidak bisa menggelar pemusatan latihan karena tidak ada sarananya, atau tidak bisa menyiapkan fasilitas penunjang TC, seperti hotel, konsumsi dan perlengkapan.


" BTN gagal apabila Timnas tidak bisa berangkat ke ajang (event) yang diikuti, karena tidak mendapatkan penerbangan atau sarana transportasi. Atau tim tidak terurus di lokasi event," jelas Ketua Serikat Wartawan Seluruh Indonesia (SIWO) Pusat itu.


"Faktanya, semua tugas dan fungsi BTN telah dilakukan dengan maksimal dan tidak ada masalah terkait fasilitasi dan hospitality. Soal bagaimana pola, skema, strategi dan taktik bermain 2x45 menit di lapangan, adalah domain pelatih,"bebernya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya