Gara-gara Sepakbola Gajah, Karir Pahlawan SEA Games 1987 Tamat

PSIS Semarang (biru)
Sumber :
  • ANTARA FOTO
VIVAbola – Nasib tragis dialami oleh pelatih PSS Sleman, Herry Kiswanto. Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman larangan berkiprah di sepakbola Indonesia seumur hidup lantaran keterlibatannya di praktek "sepakbola gajah" antara PSS Sleman versus PSIS Semarang, 26 Oktober 2014 lalu.
Wasit Korban Pengeroyokan Pemain Persinga Angkat Bicara

Nama Herry tidaklah asing di persepakbolaan nasional. Kiprahnya, khususnya ketika masih menjadi pemain, terbilang mengesankan. Dia punya andil saat Indonesia meraih emas di cabang olahraga sepakbola, SEA Games 1987 silam. 
SBY Dukung Pencabutan Sanksi PSSI

Di level klub, saat masih menjadi pemain, Herry pernah membawa Bandung Raya juara Liga Indonesia 1995-1996. Sebagai pemain, Herry biasa mengisi pos sebagai pemain belakang, tepatnya, libero. Posisi yang amat jarang ditemui dalam sepakbola modern seperti sekarang.  
PSS Sleman: Kalau Wasit Fair, Kami Bisa Kalahkan Bali United

Pria kelahiran Banda Aceh 25 April 1955 juga dikenal sebagai pemain yang tenang dan sportif ketika di lapangan. Bahkan, kabarnya Herry hanya mendapat satu kartu kuning selama menjalani kariernya sebagai pesepakbola.

Reputasi itu runtuh seketika. Komdis menilai Herkis --sapaan akrab Herry-- terlibat aktif dalam praktek "sepakbola gajah" PSS kontra PSIS dan menjatuhkan sanksi larangan aktif di sepakbola Indonesia seumur hidup.

Herry enggan menerima keputusan tersebut. Dia merasa tak pernah menginstruksikan para pemain PSS untuk melakukan aksi sepakbola gajah. Sejak awal, pria berdarah Sunda ini meminta anak-anak asuhnya bermain seperti biasa dan dia juga mengaku tak dapat instruksi dari siapa pun agar pemainnya berbuat seperti itu.  

"Di babak kedua, saya muak, saya tinggalkan lapangan, saya tidak ada di pinggir lapangan, saya ke ruang ganti. Saya sudah ungkapkan semua ke PSSI," ungkap Herry kepada VIVAbola.

Terkait keputusan Komdis PSSI, Herry belum mau bersikap. Dia menyarankan kepada PSSI untuk mencari siapa aktor sesungguhnya di balik aksi "sepakbola gajah" di laga PSS kontra PSIS daripada menghukum nama-nama yang sebenarnya tak bersalah.

Selain itu, Herry juga mengaku belum menerima surat dari PSSI terkait hukuman yang diterimanya. Dia merasa tak pantas dikenai sanksi tersebut, karena dia tidak melakukan perbuatan yang tercela dengan meminta pemainnya melakukan aksi "sepakbola gajah".

"Saya selalu mengajarkan mental yang baik di lapangan, bagaimana pemain untuk tak gampang dapat kartu.  Saya terima dihukum, jika saya menginstruksikan atau terlibat, tapi ini kan tidak. Hukuman ini di luar dugaan saya," jelasnya.

Herry sendiri baru menukangi PSS sejak Mei 2014, dan dia kini bukan lagi pelatih tim berjuluk Elang Jawa, karena kontraknya sudah habis. Sebelumnya, Herry pernah melatih Persmin Minahasa dan Persiraja Banda Aceh. 

Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya