Sumber :
VIVAbola - Meskipun tak berhasil menjuarai Liga Super Indonesia (ISL) musim 2014, Arema Cronus tetap kebanjiran tawaran dari beberapa sponsor. Bahkan, dua sponsor baru dikabarkan masuk membawa investasi sekitar Rp 18 miliar.
Media Officer Arema, Sudarmaji, mengatakan bahwa akan dua pihak yang menjadi sponsor utama Singo Edan musim depan. Sementara empat sponsor sebelumnya saat ini masih dalam tahap negosiasi ulang.
Baca Juga :
VIDEO: Arema Juara Piala Bhayangkara
"Dua sponsor utama sudah fix gabung, tinggal peletakan sponsor di jersey saja yang belum fix," kata Sudarmaji, Selasa 18 November 2014.
Sudarmaji kemudian membantah isu bahwa pihaknya banting harga untuk sponsor. Justru, lanjutnya, tarif yang ditawarkan jauh lebih tinggi. "Tarif musim ini kami naikkan karena ada dua kompetisi yang diikuti, ISL dan Piala Indonesia," ungkap Sudarmaji.
Dia menambahkan, nilai penawaran digenjot lebih tinggi karena keuntungan yang ditawarkan juga lebih banyak. Soal Singo Edan yang gagal menjadi juara di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, menurutnya bukanlah satu-satunya daya tarik sponsor untuk menanamkan investasi.
"Bukan hanya gengsi prestasi saja, tetapi juga melihat suporter, bagaimana program lain diluar pertandingan bisa berjalan. Arema mungkin dinilai punya kemampuan itu," jelasnya
Sejumlah kegiatan di luar hasil pertandingan seperti Akademi Arema disebut mantan wartawan ini juga berpengaruh menarik sponsor datang. Hal lain yang juga menarik adalah rating tayangan langsung di televisi yang dikabarkan naik tajam.
Dia kemudian mengungkapkan, manajemen Singo Edan berharap pemasukan dari sponsor bisa menutup sekitar 40 persen hingga 60 persen kebutuhan musim depan. Pemasukan dari sponsor meliputi sponsor di Jersey dan juga papan LED yang terpasang ketika pertandingan,
"Pemasukan LED belum bisa maksimal musim ini karena masih baru. Kami harap musim depan sudah bisa menghasilkan,"tutupnya.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menambahkan, nilai penawaran digenjot lebih tinggi karena keuntungan yang ditawarkan juga lebih banyak. Soal Singo Edan yang gagal menjadi juara di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, menurutnya bukanlah satu-satunya daya tarik sponsor untuk menanamkan investasi.
