"Evan Dimas Lain Masih Bertebaran di Pelosok Indonesia"

Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafrie
Sumber :
  • VIVAnews/Adi Yoga

VIVAbola – Eks pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, percaya masih banyak pemain Indonesia yang lebih bagus dari Evan Dimas Darmono. Hanya saja, menurut Indra, para pemain itu belum ditemukan saja di daerah-daerah di Indonesia.

Indra menyatakan, banyak pemain hebat dunia yang lahir dari daerah-daerah pelosok, bukan kota besar. Oleh karena itu, dia akan tetap mencari para pemain berbakat lainnya dengan keliling Indonesia.  

“Indonesia sebesar ini. Saya yakin, orang yang  lebih bagus dari Evan Dimas itu masih banyak di Indonesia. Percaya tidak? Cuma belum ketemu saja,” kata Indra saat berkunjung ke kantor VIVA.co.id.

Selain itu, pelatih asal Sumatera Barat ini juga menjelaskan bahwa sistem blusukan sesungguhnya bukan tugas dari pelatih tim nasional. Seharusnya, talent scout daerah yang mengambil tugas ini. Namun sekarang, menurut Indra, sistem tersebut belum berjalan di Indonesia.

Indra juga menerangkan, pemain hasil rekrutan pelatih dengan talent scout terkadang memang berbeda kriterianya. Tapi, hal itu tidak masalah selama perekrutan itu masih dalam tahap awal pemilihan pemain. 

“Jangan dipikir pelatih itu harus blusukan. Saya pakai sistem blusukan, karena saya tidak sabar menunggu. Itu bukan tugas pokok pelatih tim nasional. Harusnya talent scout daerah. Sekarang sistem itu yang tidak berjalan, makanya kita blusukan,” bebernya. 

“Kita mencari sendiri. Tapi memang, seni mencari pemain itu kan berbeda. Scouting semua, belum tentu yang dipilih itu masuk kriteria kita. Pelatih memilih langsung itu lebih bagus, tapi kalau pilihan awal, kan tidak apa-apa,” ujar pelatih berusia 51 tahun ini.

Bocah Asal Poso Ini Akan Ikut Turnamen di Denmark dan Swedia

Simak wawancara eksklusif selengkapnya dengan Indra Sjafri  
(one)

Pemain Timnas Argentina

Rangking FIFA: Argentina di Puncak, Indonesia Makin Anjlok

Argentina menggeser Belgia di rangking teratas dunia.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016