Persipura dan Persib Ciptakan Final Ideal ISL 2014

Gelandang Persib, Konate Makan pada laga semi final ISL 2014
Sumber :
  • Persib.co.id
VIVAbola - Terjawab sudah teka teki klub mana yang akan bermain di partai puncak Indonesia Super League (ISL) 2014. Mereka adalah Persipura Jayapura dan Persib Bandung, yang sukses mengalahkan lawan masing-masing di babak semifinal.
Dilarang Pakai Atribut, Suporter Persija Berontak

Bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Selasa 4 November 2014, Persipura menghantam tim kejutan di semifinal ISL, Pelita Bandung Raya (PBR). Striker sekaligus kapten tim, Boaz Solossa, memborong dua gol yang membuat Mutiara Hitam menang 2-0.

Hasil tersebut membuat tim yang pada akhir babak 8 besar ditinggal Jacksen F Tiago itu berpeluang meraih titel kelima di kompetisi tertinggi Indonesia. Sebelumnya, Mutiara Hitam merengkuh titel pada 2005 (masih Divisi Utama), 2009, 2011, dan 2013.
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong

Usai laga, caretaker Persipura, Metu Dwaramury, mengatakan pihaknya memang sudah mengantongi kelebihan dan kelemahan PBR. Dan, kunci kemenangan mereka atas tim berjuluk The Boys Are Back tersebut adalah dengan tak terburu-buru dalam menyerang. 

"Semua sudah kita perhitungkan, sehingga kami tidak buru-buru cari gol. Karena biasanya, klub yang lebih sering memegang bola maka itu yang akan menang. Kami sangat bersyukur," Metu dalam konferensi pers usai pertandingan.

"Kami melawan tim seperti PBR harus bermain sabar. Jadi, sebelum pertandingan ini kami sudah mengantisipasi, PBR banyak bermain di sayap dan mengandalkan kecepatan," sambung Metu.

Di pihak lawan, pelatih PBR, Dejan Antonic, mengakui ketangguhan Persipura, yang juga merupakan juara bertahan. Namun, menurutnya, melaju ke semifinal sudah menjadi pencapaian luar biasa bagi PBR, sebagai tim yang terbilang baru di Indonesia.

"Pertandingan hari ini memang sangat berat, tetapi saya tidak kecewa ataupun marah. Bagi saya, ini merupakan pertandingan terbaik, karena Persipura adalah tim besar. Kami banyak belajar dari pertandingan ini," kata Dejan, seusai pertandingan.

"Walau kalah, kami masih bisa mengangkat kepala. Di antara peserta ISL, kami adalah tim yang kecil, tidak ada tim seperti kami masuk 4 besar. Kalau tim lainnya, Persipura, Arema, dan Persib sudah biasa masuk ke babak ini," sambungnya. 

Dejan pun berharap bisa mendapat kesempatan untuk tetap melatih PBR pada ISL musim depan. "Kalau saya masih di PBR musim depan, saya ingin bawa PBR lebih baik lagi. Sukses buat Persipura lolos ke final," ujar pelatih asal Serbia berusia 45 tahun tersebut. 

Persib Menang Dramatis

Pada semifinal kedua yang berlangsung mulai pukul 20.00 WIB, Persib membuyarkan impian Arema Cronus untuk tampil di final, lewat pertarungan dramatis. Tertinggal lebih dulu lewat gol Beto Goncalves, Persib mampu memaksakan extra time lewat aksi Vladimir Vujovic.

Baru satu menit babak tambahan berjalan, Maung Bandung membalikkan keadaan lewat sepakan kaki kanan Atep. Dan, Persib pun memastikan kemenangan 3-1 atas Singo Edan berkat gol tambahan dari Makan Konate. Persib pun melaju ke final dan berpeluang mengakhiri penantian selama 19 tahun.

Usai pertandingan, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, berbicara tentang kunci kemenangan timnya yang mampu membalikkan situasi. "Menjadi tim yang solid, kunci kemenangan Persib dari Arema," kata mantan pelatih Pelita Jaya tersebut.

"Melihat bobotoh dan Viking tadi, kami merasa seperti main di rumah sendiri. Terima kasih kepada bobotoh dan Viking yang sudah rela datang memberikan dukungannya," sambung kata pelatih asli Jawa Barat berusia 50 tahun tersebut.

Sementara itu, kapten tim Firman Utina mengutarakan, kemenangan timnya merupakan perwujudan ambisi Persib untuk meraih trofi musim ini. "Ini merupakan hasil kerja keras tim, untuk memboyong piala kemenangan," kata mantan pemain Sriwijaya FC tersebut.

Adapun pelatih Arema, Suharno, mengakui keunggulan Persib pada laga tersebut. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi jalannya pertandingan adalah masalah yang dialami Gustavo Lopez dan Ahmad Bustomi, sehingga mesti diganti pada akhir babak kedua.

"Yang jelas Persib lebih bagus. Secara keseluruhan sebenarnya pertandingan bisa kita pegang. Karena dua pemain diganti lantaran kondisi tidak memungkinkan, ternyata permainan menjadi berbeda. Ini sangat menyakitkan, "kata Suharno, usai pertandingan.

"Kalau mereka lebih sabar, mungkin tidak seperti ini. Tetapi, saya sebagai pelatih tidak menyalahkan para pemain. Kami mohon maaf untuk musim ini tidak bisa menuju final," sambung mantan pelatih Gresik United dan Persiwa tersebut.

Final Ideal
Partai puncak ISL 2014 antara Persipura dan Persib diyakini bakal menghadirkan pertarungan sengit. Tim Mutiara Hitam berhasrat untuk mempertegas dominasi mereka di Indonesia, sedangkan Maung Bandung bertekad mengakhiri penantian 19 tahun tak pernah juara.

Menariknya, sepanjang musim ini, dari babak penyisihan hingga 8 besar, Persipura dan Persib tak sekalipun bertemu. Sebab, kedua tim sama-sama merupakan runner-up di babak penyisihan dan juara grup pada babak 8 besar.

Dan, final ini pun disebut-sebut ideal, mengingat kedua tim sejak awal diunggulkan sebagai calon juara. Musim ini, Persipura tampil sebagai juara bertahan dan tim dengan koleksi trofi terbanyak di kompetisi tertinggi di Indonesia. Sedangkan Persib terus memperkaya skuad dengan materi pemain yang semakin matang dari tahun ke tahun.

Pertandingan final sudah dipastikan bakal dihelat di tempat yang sama dengan semifinal, Stadion Gelora Sriwijaya, pada Jumat 7 November 2014. Yang pasti, siapapun juaranya, mereka akan menjadi tim pertama yang menjuarai ISL dengan format dua wilayah.

Apakah Persipura sukses merebut titel kelima? Atau Persib yang sukses menghapus dahaga 19 tahun tanpa gelar di kompetisi level tertinggi Indonesia?

Masih ada 90 menit (plus babak tambahan jika diperlukan) untuk mengetahui jawabannya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya