Pembuktian 4 Klub Terbaik Indonesia

Pemain Persib Bandung merayakan gol
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng
VIVAbola
Dilarang Pakai Atribut, Suporter Persija Berontak
- Babak delapan besar ISL (Indonesia Super League) sudah rampung digelar. Para semifinalis pun telah  ditentukan. Dari Grup K, Persipura Jayapura dan Arema  Cronus melaju. Sementara jatah Grup L, ditempati duo Bandung, Persib Bandung dan PBR (Pelita Bandung Raya).


Sengit dan panas, itulah gambaran umum tentang persaingan tim-tim pada fase kemarin. Betapa tidak? untuk menentukan kontestan yang berhak melenggang, publik harus menunggu sampai laga pamungkas benar-benar selesai dihelat.
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong


Kontroversi Semen Padang vs Arema
Stadion H. Agus Salim tiba-tiba berubah layaknya arena perang usai wasit Novari Ikhsan meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga Semen Padang kontra Arema. Suporter tuan rumah bertindak anarkis dengan melempar botol minuman serta benda-benda lain ke arah perangkat pertandingan dan kubu lawan.

Aksi yang tak patut dicontoh itu merupakan buntut dari kekecewaan pendukung setia "Kabau Sirah" atas kegagalan lolos ke semifinal usai ditahan 2-2 oleh "Singo Edan". Apalagi dalam duel tersebut wasit dianggap membuat beberapa keputusan kontroversial yang merugikan Semen Padang.

Setidaknya ada dua keputusan sang pengadil yang mengecewakan serta merugikan Semen Padang. Pertama, ketika dia tak mengacuhkan Osas Saha yang disikat oleh kiper Kurnia Meiga ketika mereka berada dalam posisi satu lawan satu. Kedua, wasit tak memberikan penalti atas pelanggaran terhadap Esteban Vizcarra oleh Victor Igbonefo di menit akhir.


"Ini sengaja, PSSI memilih wasit yang sudah tua. Lihatlah, dia berlari saja tidak sanggup. Penonton kami tidak pernah brutal, kalau kondisinya seperti ini, ya, wajar," geram manajer Semen Padang, Asdian selepas laga.


Sementara, kapten Arema Cronus, Ahmad Bustomi, mengaku mendukung langkah Semen Padang mempertanyakan kinerja wasit yang bertugas. "Soal keputusan wasit memang harus dipertanyakan oleh Semen Padang FC karena telah merugikan Semen Padang," ujarnya.


Laga Semen Padang melawan Arema memang menjadi sangat krusial karena pemenangnya berhak atas satu tiket semifinal. Mereka bakal melaju bersama Persipura yang pada duel lain sukses mengubur Persela Lamongan 4-1.


Lepas dari kontroversi yang ada, menengok ke papan klasemen, terlihat jelas bagaimana ketatnya persaingan di Grup K ini. Persipura menjadi pemuncak dengan 12 poin. Arema menyusul satu tingkat di bawah dengan 11 poin. Sedangkan Semen Padang mengumpulkan 10 poin. Persela yang menjadi juru kunci harus puas hanya meraih 1 poin.


Dua wakil Bandung
Hanya satu tiket yang diperebutkan pada laga terakhir di Grup L. PBR, Mitra Kukar dan Persebaya Surabaya saling bersaing untuk menjadi pendamping Persib yang sudah lebih dulu menyegel satu tempat di semifinal.


PBR jadi yang paling berpeluang karena sebelum bertanding mereka sudah menempati posisi kedua di daftar klasemen dengan keunggulan satu poin atas Mitra Kukar dan Persebaya. Tapi masalahnya, di pertandingan terakhir Bambang Pamungkas cs harus berhadapan dengan saudara sekota mereka yang sejak awal telah menyatakan tidak akan memberi celah sama sekali kepada mereka.


“Persib akan tetap bermain fight dan tidak istilah main mata sebagai bukti kalau kami menjunjung penuh nilai-nilai fair play,” tegas pelatih Djajang Nurjaman.


“Meski sudah lolos ke semifinal dan jadi juara grup, tapi para pemain sudah menyatakan komitmennya untuk menutup delapan besar dengan kemenangan. Sebab, kemenangan bisa menjaga motivasi pemain sebelum menghadapi semifinal,” sambungnya.


Beruntung PBR bisa melewati aral melintang tersebut. Dalam laga bertajuk Derby Bandung itu, The Boys Are Back sukses membukukan kemenangan 2-1. Hasil yang menempatkan mereka sebagai runner up di klasemen akhir dengan koleksi 8 poin.


Sementara dua rivalnya yang saling berhadapan, Mitra Kukar dan Persebaya, harus puas berbagi satu poin. Mereka meraih hasil imbang 3-3.


“Sejak awal saya berharap dan berdoa, dua klub Bandung lolos ke semifinal. Mudah-mudahan salah satunya bisa menjadi juara,” kata pelatih Dejan Antonic.


Lebih dari itu, Dejan mengaku, tak pernah menyangka tim besutannya dapat melangkah lebih jauh dari harapan dia sebelumnya. “Dari game pertama sampai pertandingan hari ini, semua kami jalani dengan berat. Kami bersyukur, Tuhan menghendaki kami untuk menang dan lolos ke semifinal,” ungkapnya.


Tanda tanya venue semifinal
Laga semifinal bakal digelar pada 4 November mendatang. Sedangkan untuk tempat, sejak awal PT Liga Indonesia menetapkan SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno). Namun belakangan muncul wacana lain yakni pemindahan venue atas alasan keamanan.


Ditakutkan, jika laga tetap digelar di SUGBK, bakal terjadi gesakan antar suporter. Termasuk bentrok dengan pendukung tim yang tidak sedang bertanding, dalam hal ini khususnya Bobotoh Persib dengan Jakmania yang sejak lama tak pernah akur.


Selain SUGBK, PT Liga Indonesia sebelumnya memang telah menyiapkan dua tempat alternatif yakni Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, dan Stadion Palaran, Samarinda.


“Kalau digelar di Jakarta sebenarnya tak jadi masalah juga. Tapi perlu dilihat juga ke belakang, yang sudah-sudah selalu terjadi tindakan anarkis setiap kita bertanding di sana. Saya kira itu perlu jadi pertimbangan juga buat PT Liga Indonesia,” kata manajer Persib, Umuh Muchtar beberapa waktu lalu.


Pihak Jakmania juga telah mengimbau, demi menghindari potensi kerusuhan antarsuporter, maka sebaiknya PT Liga Indonesia memindahkan venue semifinal di luar Ibukota.


“Lebih baik mencegah sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan, kami merekomendasikan untuk melaksanakan partai semifinal dan final ISL musim ini di luar Jakarta," kata Ketua Umum Jakmania, La Rico Ranggamone.


Tapi peringatan dari pihak Jakmania itu sepertinya tak diacuhkan. Sekjen PT Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy, optimitis laga empat besar bisa digelar di SUGBK dengan sukses mengingat pihaknya telah mendapat dukungan dari kepolisian.


"Siapa mereka (The Jakmania)? Punya hak apa? Koordinasi dengan Mabes Polri berjalan lancar. Mereka siap kok berikan bantuan," kata Tigor.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya