Tiket Terakhir Semifinal ISL Milik Siapa?

Wasit saat mendapatkan protes keras dari pemain Semen Padang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVAbola - Pemain Semen Padang mengerumuni wasit, Kusni, yang memimpin pertandingan lawan Arema Cronus di Stadion GOR Haji Agus Salim. Skuad "Kabau Sirah" kecewa berat harus terhenti di Indonesia Super League.

ISL musim 2014 memang mulai memasuki fase menentukan. Delapan klub yang mengisi dua grup mulai berebut empat tiket ke babak semifinal. Salah satu yang terketat adalah di Grup K.

Semen Padang menghadapi Arema, sedangkan di tempat lain Semen Padang harus amankan tiga poin di markas Persela Lamongan. Laga sengit pun tersaji di Padang.

Tensi pertandingan sudah panas sejak menit pertama pertandingan. Benturan antara pemain dua klub kerap terjadi, memaksa wasit bekerja keras.

Gol sundulan Alberto Gonzalves sempat dibalas oleh tendangan bebas cantik Nur Iskandar. Namun, gol Cristian 'El Loco' Gonzales hanya bisa dibalas satu gol oleh Airlangga Sucipto.

Hasil 2-2 memastikan langkah Arema ke semifinal, sekaligus menutup peluang Semen Padang lolos ke semifinal.

Kontroveri Wasit

Kontroversi merebak saat Esteban Viscara dijatuhkan Victor Igbonefo di kotak penalti pada masa injury time. Pemain Semen Padang protes keras terhadap wasit. Namun, dari tayangan ulang, Esteban memang tampak lebih dulu berdiri offside.

Hasil buruk ini diprotes oleh pemain Semen Padang yang terus menekan wasit. Hal ini memicu reaksi dari suporter tuan rumah yang menghujani sang pengadil dengan botol plastik.

Bahkan sempat terjadi kericuhan di dalam stadion. Suporter Semen Padang banyak yang menyalakan petasan dan melemparkan batu, sehingga polisi menangkap beberapa orang.

"Kita lihat sendiri, wasit sangat tidak adil dalam memberikan keputusan," ujar manajer tim Semen Padang, Asdian, seperti dilansir dari Antara. "Kita tidak menyalahkan penonton, semua keputusan wasit sangat tidak jelas, tidak adil, dan menimbulkan kontroversi."

Kubu Semen Padang juga menyoroti keputusan wasit yang tak memberikan kartu merah pada kiper Arema, Kurnia Meiga, yang melanggar keras Osas Saha di awal pertandingan. "Sepertinya wasit tak bergeming dengan kejadian tersebut," keluh Asdian.

Tidak hanya tuan rumah, kubu Arema pun menyayangkan kepemimpinan wasit Kusni. Hal tersebut diakui oleh kapten "Singo Edan", Ahmad Bustomi.

"Kami juga menilai keputusan wasit banyak yang menganggu, wajar jika pertandingan itu diwarnai protes keras," tutur gelandang tim nasional Indonesia tersebut.

Persipura Melangkah Mudah

Saat laga di Padang terasa amat panas, beda dengan kondisi di stadion Surajaya, markas Persela. Menjamu juara bertahan ISL, Persipura, tuan rumah kalah kelas.

Gol Boaz Solossa di menit enam memang sempat disamakan oleh Eddison Alves. Namun, setelah itu Persipura langsung membalas lewat satu lagi gol Boas, Ian Louis Kabes, dan Robertino Pugliara. Skor 4-1 untuk tim tamu.

Bagi "Mutiara Hitam", kemenangan ini membuat mereka sukses lolos dari lubang jarum. Pasalnya, peluang mereka ke semifinal cukup sulit, meski menang harus berharap pada laga lain.

Kebetulan Arema hanya bermain imbang dengan Semen Padang, hasil yang menjadi berkah buat anak-anak Papua. Persipura menyodok ke puncak klasemen.

“Persela sudah tidak punya kans, makanya mereka bermain lepas tanpa beban. Persiapan kita cukup baik.  Kita sudah sering melihat pertandingan Persela,” ungkap Mettu Duaramury, asisten pelatih Persipura, usai pertandingan, seperti dilansir situs Liga Indonesia.

“Sekarang kita mulai fokus pada persiapan untuk semifinal. Apalagi, ada kemungkinan beberapa pemain yang absen di semifinal,” lanjutnya.

Siapa Menyusul ke SUGBK?

Dengan melangkahnya Persipura dan Arema ke semifinal, maka tinggal satu tiket tersisa. Pasalnya, Persib Bandung telah memastikan diri lolos dari Grup L.

"Maung Bandung" masih belum terkalahkan sepanjang babak delapan besar, dengan empat kemenangan dan sekali seri mengantungi 13 poin.

Angka tersebut sudah tidak bisa dikejar lagi oleh tiga klub yang mengisi Grup L. Pelita Bandung Raya, Mitra Kukar, dan Persebaya Surabaya dipaksa 'adu sikut' pada laga terakhir hari Kamis, 30 Oktober 2014.

Saat ini, PBR berada di peringkat dua klasemen dengan lima poin. Sedangkan Mitra Kukar dan Persebaya sama-sama mengoleksi empat poin.

Bagi PBR, laga terakhir kontra Persib harus mereka rebut kalau mau meloloskan diri ke babak semifinal. Tim debutan ISL itu diuntungkan karena skuad tuan rumah belum tentu menurunkan skuad terbaiknya.

Sedangkan di Tenggarong, Mitra Kukar dan Persebaya harus saling jegal kalau ingin menghidupkan harapan ke babak selanjutnya. Tapi, kedua tim bertabur bintang ini harus berkaca ke laga di Bandung.

Kalau PBR sampai meraih tiga poin, maka usaha Mitra Kukar dan Persebaya akan sia-sia saja. Kalau PBR sampai meraih hasil imbang, maka salah satu dari mereka berpeluang lolos, asal meraih kemenangan.

Satu tiket diperebutkan tiga klub tentu bakal menjadi penutup sempurna babak delapan besar ISL, mungkin delapan besar yang terakhir setelah format full kompetisi kembali digelar musim depan.

Siapa pun yang lolos, keempat tim di semifinal ISL telah melewati berbagai kemenangan, kekalahan, dan kontroversi sepanjang musim ini. Selamat tinggal babak delapan besar. Berikan kami penutup yang patut kami kenang. 

Kabau Sirah Ingin Berikan Kado di HUT Kota Padang ke-347

Baca juga:

Celana Dalam Ronaldo Jadi Lelucon, Kekasih Cantiknya Kesal

Kontroversi Wasit, Laga Semen Padang Vs Arema Berakhir Rusuh

Seburuk Apa Kinerja Wasit Semen Padang Vs Arema Cronus?

Kapten Arema Dukung Sikap Semen Padang Pertanyakan Wasit

Merasa Dicurangi Wasit, Semen Padang Bakal Layangkan Protes

Tantang Arema di Semifinal, Ini Reaksi Pelatih Persib

Istri Ricardo Kaka Direbut Pria Lain?

Ini Bukti Akademi Muda Barcelona Terbaik di Dunia

Barcelona Juarai Catalan Super Cup Lewat Adu Penalti

"Messi Sudah Kehilangan Kemampuannya"

Gelandang Ini Haramkan Kembali Bela Barcelona

Real Madrid Lumat Klub Kasta Ketiga Spanyol

4 Gol dari 7 Laga, Pembuktian Chicharito di Real Madrid

Tim Ini Justru Senang Dikalahkan Real Madrid

Pemain Arema Cronus, Ahmad Alfarizie

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Lima pemain Arema dipanggil ke Timnas.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016