- Satria Permana/VIVABola
VIVAbola - Komaedi, menjadi pusat perhatian di laga babak 8 besar Divisi Utama antara PSS Sleman versus PSIS Semarang, Minggu 26 Oktober 2014. Bukan karena aksinya yang memukau, melainkan 2 gol bunuh diri pemain PSIS ini yang terkesan disengaja.
PSS memenangkan duel melawan PSIS dengan skor 3-2. Ironis, karena 5 gol di pertandingan itu tercipta lewat skema bunuh diri.
Insiden ini terjadi ketika laga memasuki menit 87. Dari tayangan ulang, seluruh gol yang tercipta memang disengaja oleh para pemain.
PSS memulai aksi bunuh diri terlebih dulu. Saat itu Hermawan Putra Jati membobol gawangnya sendiri. Aksi Hermawan kemudian diikuti oleh rekannya, Agus Awank.
Sungguh memalukan, bukannya bertindak sportif, pemain PSIS justru ikut-ikutan mencetak gol ke gawang sendiri. Catur Edi melakukan backpass dari tengah lapangan, kiper menendang bola tapi sepakannya tak mengenai bola sehingga gol. Skor jadi 1-2.
Dan sepasang gol bunuh diri terakhir diciptakan oleh Komaedi. "Mereka lebih dulu melakukannya. Spontan, kami kesal. Kami sempat heran kenapa mereka juggling-juggling bola dan main di wilayah sendiri," jelas Komaedi di kantor PSSI, Jakarta, Selasa 28 Oktober 2014 malam.
"Suporter PSS juga provokasi kami. Kata mereka 'Sukurin PSIS ketemu Borneo FC'. Saya mengaku salah. Saya terima konsekuensinya. Sekarang, yang saya pikirkan adalah bagaimana ke depannya," lanjut pemain 23 tahun tersebut.
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sampai sekarang belum menjatuhkan hukuman kepada Komaedi serta para rekannya yang terlibat dalam skandal "sepakbola gajah". Pihak Komdis masih akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait kasus ini.
"Hukuman paling berat ya, dilarang beraktivitas di bidang sepakbola seumur hidup. Ini tindakan yang melanggar semua aspek dalam sepakbola," kata Ketua Komdis, Hinca Pandjaitan.
Lihat berita menarik lainnya klik di sini
Wasit Korban Pengeroyokan Pemain Persinga Angkat Bicara
Tayangan video menunjukkan dia diinjak-injak pemain Persinga Ngawi
