Sumber :
VIVAbola
- Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya menganulir hukuman laga tanpa penonton yang sebelumnya dijatuhkan kepada Arema Cronus. Sebagai gantinya, tim Singo Edan diminta untuk memenuhi 15 syarat yang telah ditetapkan Komdis PSSI.
Sebelumnya Komdis menjatuhkan sanksi larangan tanpa penonton kepada Arema Cronus saat menjamu Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan, 25 Oktober 2014. Hukuman ini merupakan buntut dari penggunaan flare (suar) dan nyanyian rasis pada pertandingan Arema melawan Persipura di Stadion Kanjuruhan, beberapa waktu lalu.
Akibat hukuman ini, Arema terancam merugi. Tim berjuluk Singo Edan itu bakal kehilangan pendapatan dari sektor tiket serta penjualan pernak-pernik lainnya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
VIDEO: Arema Juara Piala Bhayangkara
Sebelumnya Komdis menjatuhkan sanksi larangan tanpa penonton kepada Arema Cronus saat menjamu Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan, 25 Oktober 2014. Hukuman ini merupakan buntut dari penggunaan flare (suar) dan nyanyian rasis pada pertandingan Arema melawan Persipura di Stadion Kanjuruhan, beberapa waktu lalu.
Akibat hukuman ini, Arema terancam merugi. Tim berjuluk Singo Edan itu bakal kehilangan pendapatan dari sektor tiket serta penjualan pernak-pernik lainnya.
Manajemen Singo Edan pun berupaya meyakinkan Komdis PSSI agar menganulir hukuman tersebut dengan cara membentuk tim untuk menginvestigasi pelaku. Upaya itu membuahkan hasil. Arema kini bernafas lega karena Komdis menganulir sanksi itu.
Meski demikian, Komdis PSSI meminta Arema memenuhi 15 syarat yang ditetapkan. Tujuannya adalah untuk mengeliminir penggunaan flare dan nyanyian rasis.
Berikut 15 Persyaratan yang harus dipenuhi Arema:
1. Memasang spanduk raksasa anti flare sebanyak 30 buah dan disebar di seluruh Malang Raya
2. Menyebar 5000 flyer dan disebarkan di Stadion Kanjurahan
3. Memasang dan menggelar giant flag anti rasis dan flare saat menggelar pertandingan.
4. Sosialisa dan dialog dengan radio serta TV lokal dan bertatap muka dengan Aremania minimal 1 bulan sekali.
5. Melakukan sosialisasi secara masif dengan media lokal seperti Aremagazine.
6. Memasang iklan secara masif terkait perang dengan rasisme dan flare.
7. Pemain Arema akan menggunakan kaos anti flare sebelum kick off.
8. Membentuk petugas khusus atau steward sejumlah 15 orang.
9. Melarang secara keras suporter yang menggunakan kaos bertuliskan keras dan berbau rasis.
10. Melakukan pemerikasaan secara ketat kepada penonton terkait barang bawaan makanan dan minuman.
11. Melakukan penyisiran tribun dan menggeledah stick bendera.
12. Memasang imbauan anti rasis dan flare di setiap sudut stadion.
13. Memasang imbauan anti rasis dan flare di LED parimeter.
14. Memasang imbauan anti rasis dan flare di tiket pertandingan.
15. Menggelar edukasi dengan lomba kepada anak-anak dengan tema anti rasis dan flare.
(ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Manajemen Singo Edan pun berupaya meyakinkan Komdis PSSI agar menganulir hukuman tersebut dengan cara membentuk tim untuk menginvestigasi pelaku. Upaya itu membuahkan hasil. Arema kini bernafas lega karena Komdis menganulir sanksi itu.
