VIVAbola – Persipura Jayapura merupakan klub yang disegani di Indonesia. Prestasi tim berjuluk Mutiara Hitam itu tak hanya level domestik, di kawasan Asia, Boaz Solossa dan kawan-kawan juga sempat mengukir sejarah sebagai tim Indonesia pertama yang berhasil lolos hingga ke babak semifinal AFC Cup pada tahun ini.
Namun segudang pengalaman yang dimiliki Persipura ternyata belum membuat sejumlah pemain dan ofisialnya bersikap profesional. Sebaliknya, kekerasan dan intimidasi terhadap pemain-pemain lawan masih kerap terjadi di markas Persipura.
Musim ini, setidaknya ada tiga kejadian berbau kekerasan yang terjadi di Stadion Mandala, Jayapura. Keributan bahkan tak hanya melibatkan pemain, namun merembet hingga ofisial tim, hingga pelatih. Berikut rekam jejak kekerasan di Mandala:
20 Februari 2014
Dominggus Fakdawer memang hanya menerima kartu kuning dari wasit. Namun aksinya saat memukul wajah pemain asing Persiba Balikpapan, Fernando Soler tidak akan terlupakan oleh para pecinta sepakbola tanah air. Sikap tidak profesional pemain berusia 24 tahun itu benar-benar mencoreng citra Mutiara Hitam di pentas nasional.
Insiden bermula saat Persipura menjamu Persiba Balikpapan pada babak penyisihan Grup Timur Liga Super Indonesia (ISL) 2014. Di tengah pertandingan, Soler tanpa sengaja terjatuh dan menimpa badan Fakdawer yang kebetulan terbaring di lapangan.
Soler tak melakukan tindakan provokatif. Namun tiba-tiba saja, Fakdawer melayangkan bogem mentah ke wajah Soler. Parahnya, wasit Ahmad Suparman yang memimpin laga tersebut hanya mengganjar Fakdawer dengan kartu kuning. Ironisnya lagi, pertandingan Persipura vs Persiba ini disiarkan langsung di televisi. Dalam duel ini, Mutiara Hitam akhirnya menang dengan skor 1-0 lewat penalti Ian Kabes.
15 April 2014
Keributan tak hanya terjadi di lapangan, ruang konferensi pers juga sempat memanas usai pertandingan melawan Persebaya Surabaya. Di hadapan wartawan, Pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago berkelahi dengan penyerang Bajul Ijo, Greg Nwokolo.
Perkelahian antara Greg dan Jacksen bahkan membuat pintu kaca ruangan konferensi pers pecah. Aparat keamanan sampai harus memisahkan keributan tersebut, bahkan setelah itu perang mulut masih terjadi. Greg sendiri mengakui ada masalah pribadi dengan Jacksen dengan menyebut pelatih asal Brasil itu munafik.
21 Oktober 2014
Babak 8 besar yang mempertemukan Persipura dan Arema Cronus diwarnai keributan. Berawal dari adu jotos Ruben Sanadi dan Dendy Santoso, perkelahian merembet hingga ke pinggir lapangan. Kiper Arema yang juga menjadi penjaga gawang timnas, Kurnia Meiga, sempat dicekik dan dipukul seorang ofisial tim Mutiara Hitam. Penonton juga ikut melempari para pemain Singo Edan dengan berbagai benda.
Ironisnya, aksi ini tersaji dikala pertandingan disiarkan langsung di televisi.
Sementara itu, tak hanya di kandang sendiri, pemain Persipura juga tak jarang berulah di kandang lawan. Bahkan, sejumlah pemain sampai harus berurusan dengan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat perlakuan kasar terhadap pemain lawan.
Salah satunya menimpa Ruben Sanadi. Pemain yang pernah dipanggil ke timnas ini juga pernah menendang pemain Mitra Kukar, Anindito di Stadion Aji Imbut, 11 Ferbuari 2014. Akibatnya, Ruben pun sempat dihukum satu laga plus denda Rp25 juta.
Bek Persipura lainnya, Andri Ibo, juga pernah mencekik winger Putra Samarinda pada Jumat 14 Februari 2014 di Stadion Segiri, Samarinda, Kaltim. Namun, Andri kemudian meminta maaf mengingat Bayu dan dia pernah sama-sama membela Timnas U-23. Akibat kejadian ini, Ibo dihukum larangan bertanding satu laga plus denda Rp25 juta.
Baca juga:
Soal Keributan di Laga Lawan Arema, Bek Persipura Minta Maaf
Jacksen: Sejak Semalam, Saya Sudah Tak Bersama Persipura
Siapa Pencekik Kurnia Meiga di Laga Arema Vs Persipura?
