Insiden Pemain Tewas, Selebrasi Gol Akrobatik akan Dilarang?

Markas FIFA di Zurich
Sumber :
  • guardian
VIVAbola
Chelsea Disanksi Pemerintah Inggris, ke Mana FIFA?
- Selebrasi salto berujung meninggalnya pemain India terus diinvestigasi. Akankah selebrasi seperti ini akan dilarang?

Standar Ganda FIFA, Kapten Timnas Rusia: Mereka Lupa

Nasib nahas dialami pemain India,
Timnas Rusia Dihapus dari Game FIFA, Netizen: Israel Juga Dong!
Peter Biaksangzuala. Pemain Bethlehem Vengthlang itu tewas usai melakukan selebrasi akrobatik saat berlaga di Mizoram Premier League (Liga Amatir India).

Insiden terjadi ketika Vengthlang FC bertemu Chanmari West FC, pekan lalu. Pemain 23 tahun itu mencetak gol dan merayakannya dengan melakukan selebrasi salto ala bintang timnas Jerman, Miroslav Klose.


Sayangnya, selebrasi ini berakhir petaka. Dia mengalami cedera karena jatuh dalam posisi salah. Sang pemain pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Setelah menjalani perawatan 5 hari, dia akhirnya tewas.


Vengthlang memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggung 21 sebagai penghormatan kepada Peter Biaksangzuala. Bukan hanya itu, Vengthlang juga akan menggelar laga yang didedikasikan kepada mendiang Biaksangzuala.


"Kami terkejut dengan kasus ini. Kami di Asosiasi Sepakbola Mizoram (MFA) melakukan semua yang kami bisa, tapi tidak bisa menyelamatkannya," kata Sekretaris MFA, Lalnghinglova Hmar, kepada Reuters.


Namun, masalah tidak berhenti di sini saja. Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menilai perlu ada aturan ketat tambahan berupa larangan terkait selebrasi yang berlebihan dan mengancam keselamatan pemain.


"Ini adalah tragedi dan kami sangat prihatin terhadap peristiwa ini. Ini jadi tanggung jawab IFAB mengatur perubahan undang-undang pertandingan," pernyataan resmi FIFA kepada Reuters, Selasa, 21 Oktober 2014.


IFAB merupakan Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional. Dan FIFA berharap IFAB memasukkan insiden ini sebagai bahan evaluasi dalam pertemuan umum tahunan yang bakal digelar pada awal Desember mendatang. 


"Seorang pemain boleh menunjukkan sukacitanya usai mencetak gol. Tapi, itu tak boleh berlebihan. Selebrasi yang wajar tetap diperbolehkan, tapi yang bersifat akrobatik tidak disarankan," lanjut FIFA.


"Ketika melakukan selebrasi yang membuang-buang waktu dan bersifat berlebihan, wasit harus campur tangan. Wasit diharapkan mencegah selebrasi berbahaya," lanjutnya.


Saran FIFA ini bukan tanpa alasan. Sebab, ini bukan insiden pertama. Sebelumnya, seorang pemain Brasil nyaris mengalami cedera parah saat melakukan selebrasi gol. Dia terperosok ke dalam lubang saat melompati papan iklan di tepi lapangan.


Saat ini, sepakbola internasional sebenarnya sudah menerapkan aturan terkait selebrasi gol. Yaitu memberikan kartu kuning kepada pemain yang membuka kostum, membuat gerakan provokatif atau memanjat pagar pembatas. (one)


Lihat artikel menarik lainnya
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya