Sumber :
- REUTERS/Albert Gea
VIVAbola
- Luis Suarez mengungkapkan bahwa ia menangis tersedu-sedu ketika transfernya menuju Barcelona berjalan mulus. Ia takut insiden di Piala Dunia 2014 akan mengakhiri kariernya.
Pemain asal Uruguay tersebut dijatuhi sanksi empat bulan karena mengigit bek Italia, Giorgio Chiellini, di Brasil kemarin. Transfernya dari Liverpool menuju Barca pun terancam.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Barcelona Tak Panik Usai Dibantai Liverpool
Pemain asal Uruguay tersebut dijatuhi sanksi empat bulan karena mengigit bek Italia, Giorgio Chiellini, di Brasil kemarin. Transfernya dari Liverpool menuju Barca pun terancam.
Baca Juga :
Liverpool Gilas Barcelona di Wembley
Meski sedang jalani sanksi, Suarez akhirnya berhasil hijrah ke Spanyol ketika bursa transfer musim panas dibuka. Ternyata, pemain 27 tahun tersebut sempat tertekan akibat sanksi berat dari FIFA.
"Saya merasa telah menghancurkan karier saya. Awalnya, saya tak ingin ada yang tahu. Saya mengunci diri dari keluarga, tapi saya berkaca apa yang telah terjadi. Saya meminta maaf dan merasa beban telah lepas," ujar Suarez pada
TV3
.
"Lalu pembicaraan dengan Barca mulai, dan ketika Pere (Guardiola, agennya) menelepon dan mengatakan pada saya semua telah selesai, saya langsung menangis," lanjutnya.
Suarez menjelaskan, ia menangis bahagia karena Barcelona masih menunjukan dukungan padanya meski sedang dalam kondisi di bawah tekanan besar.
"Saya merasa senang dengan komitmen yang klub tunjukan pada saya. Tapi, saya masih takut insiden itu bisa mengakibatkan transfer ini tertahan. Saya sadar itu bisa terjadi," kata pencetak 31 gol untuk Liverpool musim lalu itu.
Sanksi Suarez kini sudah memasuki masa-masa akhir. Bahkan, Barca sudah bisa menggunakan jasanya pada laga El Clasico akhir pekan mendatang kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meski sedang jalani sanksi, Suarez akhirnya berhasil hijrah ke Spanyol ketika bursa transfer musim panas dibuka. Ternyata, pemain 27 tahun tersebut sempat tertekan akibat sanksi berat dari FIFA.
