Ludogorets, "Tim Kampung" yang Main di Liga Champions

Para pemain Ludogorets merayakan gol
Sumber :
  • Marca
VIVAbola - Banyak hal menarik yang bisa digali dari lawan Real Madrid di matchday 2 Liga Champions dini hari nanti, Ludogorets. Tim ini ternyata baru berusia 13 tahun.
Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo

Ludogorets adalah tim yang berasal dari sebuah desa di provinsi Razgrad, Bulgaria. Ini adalah satu-satunya tim yang dimiliki provinsi Razgrad.
Jawaban Pogba Membuat Real Madrid Batal Merekrutnya

Provinsi Razgrad adalah salah satu wilayah penting di Bulgaria. Razgrad merupakan wilayah yang didiami oleh 30 ribu orang saja, setara dengan rata-rata penduduk satu kecamatan di beberapa kota besar Indonesia.
Pogba Catat Rekor, Ini Daftar 10 Pemain Termahal Dunia

Peran Razgrad dalam ekonomi Bulgaria cukup penting. Provinsi ini adalah salah satu penghasil kayu terbesar di Bulgaria.

Terbentuknya Ludogorets juga tak lepas dari peran rakyat Razgrad. 18 Juni 2001, tim ini dibentuk oleh 2 pengusaha lokal, Aleksandar Aleksandrov dan Vladimir Dimitrov.

Kedua pengusaha ini berhasil meyakinkan masyarakat untuk mendukung penyatuan beberapa Sekolah Sepakbola yang ada demi pembentukan Ludogorets.

Aleksandrov dan Dimitrov kemudian menjual Ludogorets di September 2010 kepada pengusaha lokal lain, Kiril Domuschiev. Penjualan The Eagles lebih disebabkan alasan finansial.

Di bawah manajemen Domuschiev, Ludogorets ternyata lebih maju. Mereka promosi ke Liga A Bulgaria pada musim 2011/12. Dan di musim yang sama, Ludogorets mampu memboyong trofi Liga A Bulgaria.

Hebatnya, Ludogorets mampu memboyong treble winners di musim tersebut. Kemudian di musim 2012/13 dan 2013/14, Ludogorets kembali menyabet gelar juara Liga A Bulgaria.

Dan di musim 2014/15 ini Ludogorets mampu tampil untuk kali pertama di Liga Champions. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan. Semakin spesial, karena di debutnya, Ludogorets berada satu grup bersama dua tim elit Eropa, Real Madrid dan Liverpool. 

"Saya telah mengatakan kepada para pemain untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Pemain saya tahu apa yang harus dilakukan (untuk menghadapi 2 klub tersebut). Yang saya tekankan, mereka jangan terlalu terobsesi dengan Madrid," kata pelatih Ludogorets, Georgi Dermendhiev, seperti dilansir Marca.

Sayangnya mereka tak bisa menggunakan markas mereka, Vasil Levski Arena, di Liga Champions. Pasalnya, stadion ini hanya berkapasitas 80 ribu penonton dan tidak lolos dalam proses licensing UEFA.

Sebagai alternatif, Ludogorets menggunakan national Stadium, Sofia, sebagai markas mereka di perhelatan akbar klub-klub Eropa tersebut.

Baca berita menarik lainnya dengan mengklik tautan ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya