Kalah Beruntun, Ada Apa dengan Madrid?

Cristiano Ronaldo (kiri) dan Javier Hernandez
Sumber :
  • REUTERS

VIVAbola - Real Madrid kembali merasih hasil mengecewakan. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan tumbang 1-2 dari Atletico Madrid dalam lanjutan La Liga di Santiago Bernabeu, akhir pekan lalu.

Madrid tertinggal saat laga baru berjalan 10 menit melalui gol Tiago Mendes. Ronaldo sempat menyamakan kedudukan di menit 26. Namun Atletico kembali unggul melalui gol Arda Turan di menit 77. Madrid kalah 1-2.

Ini merupakan kekalahan kedua Madrid dalam dua laga terakhir La Liga. Sebelumnya, mereka dipermalukan Real Sociedad di Anoeta. Sempat unggul 2 gol, Madrid secara mengejutkan keok dengan skor 2-4.

Dua hasil mengecewakan ini sontak menuai banyak pernyataan dari publik. Apalagi Madrid saat ini diperkuat dua pemain anyar mereka, Toni Kroos dan James Rodriguez.

Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti memiliki alasan mengapa timnya kalah di laga tersebut. Meski tampil sesuai taktik yang diinstruksikan pelatih, Madrid dinilai terlalu bermain santai.

"Kami tidak ada masalah dengan sistem permainan. Masalahnya adalah pemain terlalu lemah dalam intensitas permainan. Kesalahan yang sama saat kami kalah dari Sociedad," keluh Ancelotti.

"Kami bermain bagus di babak pertama, namun menurun di paruh kedua. Kami mencoba lebih baik di babak kedua. Nyatanya intensitas dan agresivitas kami menurun," kata mantan pelatih Paris Saint-Germain itu,

Dua kekalahan beruntun ini membuat fans Los Blancos meradang. Bahkan kapten Madrid, Iker Casillas menjadi sasaran kekecewaan mereka. Fans Madrid mencemoohnya dengan siulan sepoanjang laga.

Sikap fans Los Blancos itu dimaklumi Casillas yang menilai fans berhak melakukan apa yang mereka inginkan. "Jika mereka pikir harus bersiul, Anda harus menerimanya dan menghormati pendapat mereka."

Casillas pun mengaku tak akan membalas sikap fans dengan melemparkan kritikan. "Cara yang baik untuk mresepon adalah berlatih dan bermain sepakbola,"  tuturnya.

Mengenai hasil pertandingan, kiper asal Spanyol ini merasa timnya layak untuk hasil imbang. Mengingat Madrid mampu mengontrol pertandingan di babak kedua. Meski demikian, dia tetap memuji penampilan sang lawan.

"Hasilnya sedikit tak adil dan imbang adalah hasil yang layak sebenarnya. Namun Atletico tahu bagaimana permainan mereka dan kami harus mengucapkan selamat kepada mereka," ia menambahkan.

Kepergian 2 Pilar dan 'Hantu' Bola Mati
Banyak yang menilai hasil buruk ini karena Madrid melepas dua pemain kunci mereka. Hengkangnya Angel Di Maria ke MU dan Xabi Alonso ke Bayern Munich dipercaya telah mengurangi sebagian besar kekuatan Madrid.

Beberapa waktu lalu, pelatih Atletico Madrid Diego Simeone tanpa ragu menyatakan bahwa Angel Di Maria menjadi nyawa permainan Los Blancos di sepanjang musim lalu.

"Di Maria sialan! Dia telah merusak permainan saya. Padahal, kami bisa mengontrol permainan. Akhirnya semua rusak setelah dia masuk. Seperti di Lisbon! Dia mengubah segalanya dalam 10 menit," cetus El Cholo usai laga leg 1 Piala Super Spanyol, 20 Agustus 2014 lalu.

"Jika ada Di Maria, tim kami pasti akan mengalami kesulitan dalam bertahan. Kami bisa merasa tertekan jika dia ada di Madrid," aku pelatih asal Argentina seperti dilansir Marca.

Selain hilangnya dua pemain kunci, Madrid juga masih berkutat dengan salah satu kelemahannya yang masih belum bisa diatasi. Mereka selalu gagal mengantisipasi bola mati lawan.

Statistik mencatat, dari sejumlah pertemuan dengan Atletico Madrid, Madrid beberapa kali kebobolan melalui situasi bola mati. Hal itu terulang di laga akhir pekan lalu saat Tiago Mendes membuka keunggulan dengan memaksimalkan sepak pojok.

Di laga sebelumnya, saat ditekuk 2-4 oleh Real Sociead, skuad besutan Ancelotti kebobolan dua kali melalui situasi bola mati. Kelemahan ini menjadi pekerjaan rumah bagi Ancelotti.

"Awal musim yang buruk. Kami terus memperbaiki semua kesalahan yang ada,' kilah Ancelotti.

Sejauh ini, Madrid terdampar di posisi 12 klasemen sementara La Liga. Dari 3 pertandingan, mereka hanya mampu mengemas 3 angka saja. Tertinggal enam poin dari rivalnya, Barcelona yang sudah memetik 9 poin.

Pemain MU yang Tak Diinginkan Jose Mourinho Masih Ada Sampai Sekarang
Gelandang Arsenal, Martin Odegaard bersama Mikel Arteta

Mikel Arteta Berharap Lebih dari Kapten Arsenal

Mikel Arteta berharap lebih banyak lagi dari kapten Arsenal, Martin Odegaard. Karena dia yakin sang pemain bisa lebih baik lagi dalam memberi kontribusi kepada tim.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024