Dejan: PBR Hanya Tim Kecil yang Tak Dipandang

Sumber :
  • AntaraFOTO
VIVAbola - Awalnya seolah tak ada yang membicarakan dan mengunggulkan Pelita Bandung Raya (PBR) sebagai salah satu tim yang bakal lolos ke babak delapan besar kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014. Semua keraguan itu akhirnya terbantahkan setelah setelah pasukan The Boys Are Back melenggang lebih dari yang diperkirakan.
Tekanan Membuat Pemain PBR Tampil Menggila
            
Pembelian Bambang Pamungkas memang cukup menghebohkan, namun masa keemasan Bepe dinilai telah habis. Apalagi PBR mendatangkan penyerang yang baru saja menerbitkan buku autobiografinya tersebut setelah satu musim menganggur akibat perseteruannya dengan manajemen Persija.
Strategi Tak Biasa Pieter Huistra Jadi Resep Kemenangan PBR
            
Terlebih di awal kariernya bersama PBR, kiprah Bepe bisa dikatakan kurang mengkilap. Baru pada putaran kedua, peran dan kontribusi Bepe benar-benar terasa. Dia beberapa kali mencetak gol penting seperti saat membawa PBR meraih kemenangan 2-1 atas Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring dan sumbangan satu golnya dalam laga krusial melawan Persita Tangerang yang memastikan satu tempat di delapan besar menjadi milik PBR.
9 Pemain PBR Paksa Gresik United 'Angkat Koper'
            
Lalu siapa sosok dibalik kebangkitan Bepe bersama PBR. Banyak yang menyebut sosok Dejan Antonic sebagai aktor utama dibalik semua itu. Di tangan Dejan, kolaborasi pemain tua dan muda milik PBR mampu menjelma menjadi kekuatan yang tak boleh dianggap enteng.
            
Apa yang dilakukan Dejan memang bukan sulap, tapi faktanya pelatih asal Serbia itu mampu menyihir PBR berubah dari tim yang kurang diperhitungkan -----setelah musim lalu nyaris terdegradasi-- menjadi kuda hitam yang mungkin saja bakal terus menghadirkan kejutan-kejutan.
            
Saat dipercaya menukangi PBR, Dejan hanya dibebani target masuk enam besar klasemen wilayah barat dan minimal mempertahankan PBR di ISL. Tapi otak encer Dejan dalam meramu, taktik dan strategi membuahkan hasil lebih dari yang sekadar diharapkan.
            
Apa dan bagaimana kiat Dejan memimpin PBR hingga berbuah tiket ke delapan besar? Berikut petikan wawancara dengan mantan pelatih Arema Cronus dan Pro Duta ini:
 
Tidak banyak yang mengatakan PBR akan melangkah ke babak 8 besar, tapi sekarang semuanya terjawab. Apa rahasianya?
Ya, yang pertama ingin saya ucapkan adalah bersyukur kepada Tuhan. Awalnya kami memang khawatir (faktor non-teknis) dan tidak tahu akan seperti apa hasilnya. Tapi sepanjang musim ini kami bekerja sangat keras dan hasilnya cukup memuaskan dan terasa menyenangkan karena kami bisa lolos ke 8 besar.
 
Seperti apa perasaan Anda ketika tahu baru saja membawa PBR melangkah lebih jauh dari yang ditargetkan manajemen?
Saya senang melihat anak-anak mau bekerja keras dan ini membuat kami seperti sebuah tim yang baru menjuarai sebuah kompetisi, itu karena kami adalah tim kecil yang tak disangka bisa lolos ke delapan besar. Tapi sekarang kami harus melanjutkan pekerjaan karena faktanya, tugas kita belum selesai.
 
Di delapan besar nanti tantangannya tentu lebih berat. Seperti apa Anda menilai kekuatan tim lain yang satu grup dengan PBR?
Yang jelas mereka, Persebaya, Mitra Kukar dan Persib adalah tim-tim besar, punya kualitas pemain yang sangat baik. Itu penting buat saya dan anak-anak. Tapi kami tidak takut walaupun kita tim kecil tapi kami akan bekerja keras karena kesempatan ini harus kita manfaatkan. Tim ini 90 persen diisi pemain baru. Bisa masuk delapan besar saja, sudah cukup membanggakan buat kita, jika nantinya kami kalah (bersaing) itu tidak masalah. Karena kami bisa belajar dari lawan-lawan kita di delapan besar nanti yang lebih diunggulkan dibandingkan kami.
 
Di pertandingan pertama babak 8 besar nanti, PBR akan menghadapi Persib yang punya pendukung fanatik. Bagaimana Anda memandang situasi ini?
Musim ini kami punya pengalaman tiga kali menghadapi Persib. Pertama, di Inter Island Cup dan kita kalah. Kedua di kompetisi ISL, kita bisa menang dan menahan mereka. Ini jadi pengalaman buat kami untuk menghadapi mereka. Saya bahkan berharap PBR bisa bertemu lagi dengan Persib di final. Soal suporter mereka, itu tidak apa-apa karena tekanan dari suporter adalah hal biasa dalam sepak bola. Saya pikir Persib lebih baik. Persib tim besar dan seperti saudara, kita bisa belajar dari mereka. Pertandingan melawan mereka tentunya akan menambah pengalaman pemain.
 
Menghadapi 8 besar apakah ada persiapan khusus yang dilakukan PBR?
Tidak ada persiapan spesial yang kami lakukan, yang jelas saya hanya minta kepada pemain untuk mempertahankan dan meningkatkan kerja keras selama ini, fokus dan konsentrasi dalam setiap latihan. Tapi kami selalu mengevaluasi apa-apa saja yang jadi kelemahan tim agar benar-benar siap menghadapi delapan besar nanti.
 
Dari semua pemain yang ada di PBR siapa pemain yang memiliki pengaruh cukup besar di tim?
Semua pemain punya peran dan pengaruh sama besarnya. Saya tidak mau mengistimewakan satu pemain, ketika ada pemain berpengalaman seperti Bambang, Nova dan Musafri, saya hanya berharap mereka bisa membimbing para pemain yang lebih muda supaya berkembang dan matang. Begitu juga dengan pemain muda, saya hanya ingin mereka bisa lebih terus berkembang. Kami adalah sebuah tim yang lebih suka membangun kebersamaan dan mau saling mengisi satu sama lainnya.
 
Apa pendapat Anda mengenai penampilan Bambang Pamungkas musim ini?
Bambang awalnya memang butuh waktu untuk adaptasi karena sebelumnya dia cukup lama tidak bermain. Tapi sejak awal saya sudah yakin dia bisa kembali ke penampilan terbaiknya. Dia buktikan itu di lapangan dengan menjadi top skor di tim (9 gol) dan beberapa golnya sangat penting. Di luar itu, dia salah seorang pemain di tim yang cukup bisa menjadi panutan buat para pemain lain, terutama pemain-pemain muda.
 
Anda pernah melatih di Hongkong dan akhirnya kembali ke Indonesia, apa yang membuat Anda terlihat begitu tertarik untuk kembali ke Indonesia?
Walaupun saya bukan warga negara Indonesia, tapi saya cukup mencintai Indonesia. Kalau tidak cinta tentu saya tidak akan datang lagi ke sini. Apalagi istri saya juga orang Indonesia. Ke depannya, saya berharap sepak bola Indonesia menjadi lebih baik
 
Apa target Anda sebagai pelatih, dan apakah target itu bisa dicapai bersama PBR?
Target harus ada, tapi bisa atau tidaknya itu tergantung kerja keras kita dan Tuhan. Mudah-mudahan saya mendapat apa yang saya harapkan bersama PBR dan sejauh ini saya cukup enjoy bekerja di tim ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya