7 Pemain Bintang yang Terlambat Bersinar

Penyerang Chelsea, Didier Drogba, usai menjuarai Piala FA 2012
Sumber :
  • REUTERS/Eddie Keogh
VIVAbola
Bertemu Conte, Hiddink Minta Saran soal Inter Milan?
- Banyak pemain tampil memukau ketika masih belia, namun pada akhirnya gagal mempertahankan performa. Tapi, ada juga kebalikannya, para pemain yang baru bersinar tatkala karir sepakbolanya memasuki usia senja, berikut adalah beberapa di antaranya:

Conte Haramkan Beberapa Makanan Masuk ke Tim Chelsea

7. Dado Prso
Harga Mahal untuk Sebuah 'Penyesalan'

Puncak karir Prso adalah tampil di final Liga Champions 2004 bersama AS Monaco. Dia kemudian juga berhasil mencatat 32 caps bersama Timnas Kroasia. Tapi, itu semua baru dilakukannya pada ujung periode keemasan umumnya pesepakbola, usia 29 tahun.

Sebelum itu, Prso harus berjuang keras mempertahankan karirnya di lapangan hijau. Pada awal usia 20-an, dia hanya bermain di klub amatir Prancis dan bekerja sebagai mekanik mobil sebelum pelatih Jean Tigana merekrutnya ke Monaco.


6. Rickie Lambert
Dua tahun lalu tak banyak yang mengenal Rickie Lambert. Namun, sekarang dia tercatat sebagai bomber Liverpool dan salah satu andalan di Timnas Inggris.


Tapi, kecemerlangan Lambert bisa dibilang datang terlambat. Bayangkan saja, dia baru melakukan debut di kancah Premier League pada usia 30 tahun. Selama dua musim berkompetisi di liga kasta tertinggi Inggris itu, dia sukses menjaringkan 29 gol.


5. Luca Toni
Awal karir Toni bisa dibilang jauh dari kata menjanjikan. Hingga usia 27 tahun, dia hanya berkutat di kompetisi kasta bawah Italia. Titik balik bomber jangkung itu ketika bergabung dengan Palermo. Di sana dia mencetak 30 gol dan membawa Rosanero promosi ke Serie A.


Dari sana karir Toni semakin menanjak. Dia lalu bergabung dengan Fiorentina dan menjadi top scorer. Petualangan Toni kemudian berlanjut di Bayern Munich dan setelah beberapa musim menghabiskan karir di tanah Jerman, dia kembali ke Italia bersama Juventus. Sejak musim lalu, Toni membela Hellas Verona dan mencatat 20 gol dari 33 penampilan.


4. Ian Wright
Legenda Arsenal ini baru mendapatkan kontrak profesional di usia 22 tahun. Ketika belia, dia bahkan hanya bermain di klub non Liga. Buruknya lagi, saat itu Wright sempat masuk tahanan karena pelanggaran lalu lintas.


Wright baru bergabung dengan Arsenal di usia 27 tahun. Sebelum itu, dia merupakan pemain yang penampilannya angin-anginan di Crystal Palace. Selama berkostum The Gunners, Wright telah memenangkan titel Premier League dan Piala FA serta tercatat sebagai salah satu top scorer sepanjang masa, di bawah Thierry Henry.


3. Didier Drogba
Drogba adalah pemain yang tak pernah bergabung dengan akademi sepakbola. Tak aneh jika kemudian sangat sulit untuk mengasah skillnya. Penyerang Pantai Gading itu baru mendapatkan kontrak profesional pada usia 21 tahun. Pelatihnya kala di Le Mans, Marc Westerloppe, mengatakan, "butuh 4 tahun untuk membuat Drogba layak mengikuti latihan rutin dan bermain tiap pekan."


Titik balik karir Drogba adalah ketika bergabung dengan Olympique Marseille di 2003, atau pada usia 25 tahun. Di sana, dia menjadi top scorer dengan koleksi 32 gol. Setahun berselang dia pindah ke Chelsea.

Di Stamford Bridge karirnya sempat mandek. Drogba kesulitan beradaptasi di tahun pertamanya, meski akhirnya dia mampu mencuri hati publik tim London dengan mendulang 100 gol dalam 226 penampilan sampai 2012.


2. Fabio Grosso
Sepakannya dari titik putih ke gawang Prancis yang dikawal Fabian Barthez mengantarkan Italia keluar sebagai juara Piala Dunia 2006. Ya, dialah Fabio Grosso, wing bek kiri yang kala itu membela klub medioker Serie A, Palermo.


Performa gemilangnya juga langsung jadi pembicaraan. Grosso lalu dibidik banyak klub besar. Tapi, bagaimanapun ketenaran tersebut datang terlambat. Grosso kala itu telah berusia 28 tahun. Sebelumnya, Grosso diketahui hanya membela klub-klub kecil mulai dari Renato Curi, Chieti dan Perugia.


1. Antonio Di Natale
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi, itulah Di Natale. Berjuang keras untuk bisa terus bermain di usia muda. Di Natale baru meraih sukses ketika memasuki usia 25 tahun.


Namanya mulai diperhitungkan ketika bergabung dengan Udinese pada 2004. Mulai saat itu performanya semakin menanjak. Torehan gol Di Natale terus bertambah dari musim ke musim. Di Natale semakin menggila ketika usianya memasuki kepala 3. Selama 5 musim beruntun sejak 2009, dia selalu mencetak di atas 20 gol di semua kompetisi. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya