Kejutan dan Ironi Perebutan Tiket Terakhir Babak 8 Besar ISL

Pemain Pelita Bandung Raya, David Laly.
Sumber :
  • ANTARA/ Fahrul Jayadiputra
VIVAbola
Hanya Cetak 7 Gol dari 14 Laga, Apa Solusi Persija?
- Tim-tim Indonesia Super League sudah merampungkan semua laga. Siapa yang berhak melaju ke babak 8 besar serta harus terdepak dari kompetisi kasta tertinggi di tanah air ini telah ditentukan.

Kalah dari PSM, Pelatih Gresik United Amuk Wasit

Dari Grup 1, atau wilayah Barat, Arema Cronus, Persib Bandung, Semen Padang dan Pelita Bandung Raya keluar sebagai wakil. Sedangkan di Grup 2, atau wilayah Timur, ada Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura, Mitra Kukar serta Persela Lamongan. Sedangkan tim yang terdepak adalah Persita Tanggerang, Persijap Jepara, Persepam Madura dan Persiba Bantul.
Secercah Harapan di Balik Raihan Satu Poin Persija


Baik mereka yang lolos ke fase berikutnya, yang bertahan di ISL dan yang terdepak tentu sama-sama sudah merasakan betapa sengit dan panasnya persaingan. Mereka semua harus berjuang mati-matian sampai laga terakhir untuk memastikan nasibnya.

PBR dan Persela serobot tiket terakhir


Hingga pekan terakhir babak penyisihan ISL, setiap Grup atau wilayah masih belum menentukan satu wakil. Di Barat, PBR dan Persija Jakarta jadi yang bersaing ketat merebut tiket terakhir.


Beruntung bagi tim asal Bandung, meski dituntut meraih kemenangan karena hanya terpaut satu poin saja dengan Macan Kemayoran, mereka sukses memenuhi targetnya menghadapi Persita Tangerang yang telah dipastikan terdegradasi musim depan.


Menang 3-1, tim berjuluk Boys Are Back mengumpulkan 35 poin dan tak mungkin lagi dikejar Persija yang baru bermain beberapa jam setelah pertandingan Persita kontra PBR usai digelar.


Cerita lolosnya tim asuhan Dejan Antonic ke 8 besar semakin menjadi ironi bagi sang rival, Persija, karena dalam laga di Stadion Singa Perbangsa, tiga gol kemenangan PBR dihasilkan oleh dua mantan bintang Persija yakni Bambang Pamungkas serta Tolauhu Abdul Musafri.


Walau sudah dipastikan gagal, Persija ternyata tetap ingin membuktikan bahwa mereka tetap layak disebut salah satu tim papan atas di arena ISL. Menjamu Barito Putra di Stadion Utama Gelora Bung Karno, anak-anak asuh Beny Dollo menang 3-1.


Di wilayah Timur, lolosnya Persela bisa dibilang berbau keberuntungan. Bayangkan saja, mereka tetap melaju meskipun kalah di pertandingan terakhir.


Menghadapi Perseru Serui yang tengah berjuang menyelamatkan diri dari ancaman degradasi, Laskar Joko Tingkir dilibas 1-3. Praktis mereka tak mampu menambah poin agar lepas dari kejaran PSM Makassar dan Persiba Balikpapan selaku pesaing utama.


Namun Dewi Fortuna ternyata masih memayungi Persela. Pada waktu hampir bersamaan PSM tak mampu memetik kemenangan kala bertandang ke Stadion Aji Imbut, kandang Mitra Kukar. Mereka kalah 1-2 dan gagal menambah 3 poin untuk mengambil alih posisi keempat klasemen akhir. Hal yang sama juga dialami Persiba, mereka kalah 2-3 dari Persiba Bantul.


“Tapi, meski kalah kami tetap lolos ke babak delapan besar. Kami mohon maaf kepada masyarakat Lamongan,” jelas asisten pelatih Didik Ludianto dikutip
ligaindonesia.co.id.


"Di babak kedua tadi saya memasukkan semua pemain penyerang. Menghadapi babak 8 besar nanti kita masih banyak PR. Kita sudah umumkan usai laga ini kami akan libur selama 9 hari. Selisih gol kita memang minus gol 5, ini menjadi bahan evaluasi kami," tukas Didik.


Pada babak 8 besar nanti akan dibagi dalam dua Grup dan menggunakan format kompetisi penuh. Untuk pembagiannya, Arema yang memuncaki wilayah Barat akan bergabung dengan Semen Padang, Persipura serta Persela. Sementara Persebaya sebagai juara wilayah Timur harus bersaing dengan Mitra Kukar, Persib Bandung serta PBR.


Peseru selamat dari degradasi


Berbeda dengan wilayah Barat dimana sudah sejak awal memastikan Persita dan Persijap terdepak dari kompetisi musim depan, di wilayah Timur justru masih mencari satu 'wakil' untuk turun ke divisi utama menemani Persiba Bantul.


Ada beberapa kandidat, tapi rupanya Persepam yang harus rela tersingkir secara tragis. Mereka takluk 1-2 di laga terakhir menghadapi Persipura. Tim berjuluk Sape Kerap sebenarnya memiliki nilai akhir yang sama dengan Persiram Rajaampat dan Perseru, yakni 23. Namun, mereka kalah head-to-head dari keduanya.


Nasib buruk yang dialami Persepam juga tak lepas dari hasil mengejutkan Perseru. Tak disangka mereka berhasil melumpuhkan Persela yang tengah berjuang mengais poin untuk bisa merebut satu tiket sisa ke babak 8 besar dengan skor 1-3.


Selepas pertandingan pelatih Perseru, Agus Setyono mengucapkan terimakasih pada anak-anak asuhnya yang berjuang mati-matian di lapangan. "Kemenangan ini perjuangan gigih anak-anak untuk menghindari degradasi,"kata Agus.


"Saya berharap kami lebih sukses di musim depan. Kunci sukses kemenangan karena kita terus menyerang demi mencuri poin. Di babak kedua kami tetap konsentrasi dan bertahan dengan baik," jelas Agus.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya