- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola - PT Liga Indonesia (LI) memastikan babak 8 besar Liga Super Indonesia (ISL) akan bergulir di awal Oktober 2014. Hal ini disampaikan oleh CEO PT LI, Joko Driyono, saat ditemui di kantor PSSI, Selasa 2 September 2014 malam.
"Pertemuan dengan klub-klub yang masuk 8 besar ISL dipastikan akan digelar 8 September 2014, tidak jadi 6 September 2014. Sejauh ini untuk format tidak ada perubahan. Dan babak 8 besar dimulai pada awal Oktober," jelas Joko.
Pria yang akrab disapa Jokdri ini membeberkan alasan pihaknya baru memulai babak 8 besar di awal Oktober 2014. "Timnas Indonesia U-23 bermain di Asian Games. Kemudian, Persipura masih harus berlaga di semifinal AFC Cup," kata pria asal Ngawi ini.
Sejauh ini, baru ada 6 tim yang memastikan diri lolos ke babak 8 besar. Mereka adalah Arema Cronus, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Mitra Kukar, Semen Padang, dan Persipura Jayapura.
Laga 8 besar sendiri digelar dengan format pertandingan menggunakan sistem kompetisi penuh, kandang dan tandang. Setiap tim akan saling bertemu dengan lawannya di grup masing-masing. Dua tim teratas selanjutnya berhak untuk melangkah ke babak semifinal.
Peringkat 1 dan 3 dari wilayah grup 1 nantinya berada di grup K bersama posisi 2 dan 4 dari grup 2. Kemudian, grup B diisi peringkat 1 dan 3 grup 2 dan tim posisi 2 dan 4 grup 1.
Terkait semifinal dan final ISL, Joko memastikan bahwa formatnya adalah home tournament. Joko menargetkan gelaran ISL 2014 akan rampung pada 2 atau 8 November 2014 mendatang.
"Semifinal dan final dipastikan single match, home tournament. Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi opsi paling memungkinkan untuk menggelarnya," ujar Joko.
"Targetnya adalah ISL bisa rampung pada 2 atau paling lambat 8 November 2014. Semua hal terkait kompetisi memang harus dibicarakan dengan pihak-pihak yang terlibat. Karena misinya adalah ISL sukses dan Piala AFF sukses," sambung dia.
Lihat berita menarik lainnya klik di sini
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
